TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan membongkar perluasan daratan atau reklamasi di bantaran Sungai Ciliwung di Tanah Rendah RW 8 Kelurahan Kampung Melayu. Pembongkaran di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, diharapkan selesai bulan depan.
"Setelah kami tinjau ternyata cukup panjang hingga 1 kilometer lebih pengurugan bantaran Ciliwung di sana," kata Kepala SDA DKI Jakarta Juaini di DPRD DKI, Selasa, 20 Agustus 2019.
SDA membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk membersihkan kembali kawasan itu dari material puing yang ditumpuk warga untuk mengurug bantaran Ciliwung. Menurut dia, warga sengaja mengurug bantaran kali untuk memperluas lahan permukiman. "Lahan itu diurug memang untuk ditinggali."
Juaini menuturkan lebar bantaran yang diuruk warga bervariasi. Warga mulai menguruk dengan lebar 4-5 meter dari bibir sungai. "Mereka mengerti bahwa yang dilakukan itu melanggar. Ketika kami membersihkan pun mereka menerima sejak pekan kemarin."
Puluhan warga Tanah Rendah yang tinggal di pinggir kali Ciliwung ramai-ramai menimbun karung berisi tanah dan pecahan batu di pinggir sungai. Alasannya, agar mereka terbebas dari banjir dan tempat bersantai. Tapi ada warga yang menggunakannya sebagai pijakan untuk bangunan permukiman.
Ketua RT 08/05, Tanah Rendah Abdul Hamid meyatakan reklamasi ala warga setempat tidak serius'. "Buat nongkrong-nongkrong saja, dan kalau banjir juga bakalan hanyut semua itu enggak akan kuat, enggak permanen," kata Abdul saat dtemui di rumahnya, Kamis, 15 Agustus 2019.
Menurut dia, warganya ramai melakukan reklamasi bantaran sungai Ciliwung tidak lama setelah Hari Raya Idul Fitri atau sekitar pertengahan Juni lalu. "Kebetulan itu ada puing bekas penggalian selokan, jadi daripada numpuk di gang akhirnya dimanfaatkan warga untuk bantaran itu, itu pun sementara," kata Abdul.