TEMPO.CO, Tangerang - Kemarau panjang di Jabodetabek yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2019 mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Tangerang. Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM Tangerang Tirta Kerta Rahardja mulai menyalurkan air bersih ke sejumlah titik pada musim kemarau panjang ini.
Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Rahardja (TKR) Kabupaten Tangerang, Rusdi Mahmud, mengatakan pihaknya selama musim kemarau menyalurkan air bersih sesuai permintaan masyarakat. Sudah puluhan tangki air dikirim ke rumah-rumah penduduk.
"Kami mengirim air bersih sejak dua bulan terakhir, karena musim kering. Paling banyak ke wilayah Utara Tangerang, seperti Kecamatan Gunung Kaler," kata Rusdi di Tigaraksa, Kamis, 22 Agustus 2019.
Rusdi mengatakan ada sedikitnya lima dari 29 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. "Kami siap layani hanya tidak bisa masyarakat minta sekarang dikirim sekarang. Karena jarak tempuh yang sangat jauh, misalnya di Tigaraksa minta, sementara mobil tangki sedang di Mekarbaru, jadi tidak bisa buru-buru," kata Rusdi.
Di Perumahan Sudirman Indah, Tigaraksa, misalnya, Rusdi menyebutkan mengucurkan lima tangki untuk warga Blok H pada Agustus 2019.
Menurut Rusdi, kini PDAM Tangerang Tirta Kerta Raharja sedang membangun instalasi air bersih untuk disalurkan ke zona Tigaraksa, Cisoka, dan Solear. "Doakan akhir tahun masuk ke Tigaraksa dan sekitar dengan kapasitas produksi 100 liter per detik," kata Rusdi.
PDAM TKR, kata Rusdi, akan membuka jaringan air bersih ke tiga kecamatan yang saat ini mengalami kekeringan ke tiga wilayah tersebut.
Saat ini, ujar dia, proses pemasangan pipa sudah mencapai 90 persen. Sehingga tidak lama lagi akan menambah pelayanan sekitar 10 ribu orang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, mengatakan PDAM Tangerang Tirta Kerta Raharja terus berupaya mendistribusikan air bersih ke beberapa desa dan kelurahan terdampak krisis air bersih, seperti Tigaraksa, Legok, Curug, Jambe, Panongan, Jayanti, Teluknaga, Kosambi, Kronjo, Sindang Jaya, dan Mauk.
