TEMPO.CO, Jakarta -Siswi SMK Bekasi Timur, GL, disebut butuh rehabilitasi psikologis. Hal ini merupakan dampak pengeroyokan dan perundungan yang dilakukan oleh tiga seniornya di sebuah taman tak jauh dari sekolah.
"Korban (siswi kelas X SMK swasta di Bekasi Timur itu) masih ketakutan dan trauma, bahkan dampak pemukulan di kepala masih terasa," kata Komisionir Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listiyarti usai bertemu korban di rumahnya, Bekasi Utara, Jumat, 24 Agustus 2019.
Karena itu, ia menilai korban membutuhkan rehabilitasi psikologis, dan medis. Pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi kesehatan maupun lembaga perlindungan saksi dan korban. "Supaya cepat dilakukan pemulihan kondisi fisik maupun psikologis," kata Retno.
Menurut Retno, korban masih tetap ingin melanjutkan sekolah di sekolahnya sekarang. Untuk melindungi selama perjalanan pulang pergi ke sekolah, korban bakal didampingi oleh tim dari LPSK. "Biayanya ditanggung oleh LPSK selama pengamanan," ujar Retno.
GL dikeroyok dan dirundung oleh tiga seniornya pada 14 Agustus lalu di sebuah taman tak jauh dari sekolah. Ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, A, P, dan D oleh penyidik Polres Metro Bekasi Kota. Polisi menyebut telah menahan ketiganya.
Wakapolres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Eka Mulyana mengatakan, motif pengeroyokan siswi SMK Bekasi itu karena masalah asmara. Korban dituduh merebut pacar salah satu tersangka D. "Kemudian terjadi pengeroyokan, videonya viral," ujar Eka.