Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Walhi Desak Pemprov DKI Terbuka Soal Batu Karang Instalasi Gabion

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pengendara melintasi instalasi gabion di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta menyatakan bahwa instalasi tersebut berbahan dasar batu gamping, bukannya terumbu karang sebagaimana kabar yang berkembang. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pengendara melintasi instalasi gabion di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta menyatakan bahwa instalasi tersebut berbahan dasar batu gamping, bukannya terumbu karang sebagaimana kabar yang berkembang. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta didesak terbuka dan menjelaskan asal muasal bebatuan yang diletakkan dalam instalasi Gabion di Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Koordinator Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional Edo Rahman menyebut, pemerintah harus memastikan lagi jenis dan sumber batu instalasi Gabion yang dipasang anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

"Saya kira pemrerintah DKI juga kemudian harus secara jujur menyampaikan ke publik berasal dari mana sumber barang itu diambil," kata Edo saat dihubungi, Senin, 26 Agustus 2019.

Edo menambahkan pemerintah DKI perlu memperjelas informasi ihwal pembelian batu-batuan untuk pelengkap gabion tersebut. Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita sebelumnya membantah batu gabion adalah terumbu karang. Menurut dia, batu itu merupakan batu gamping.

Akan tetapi, Edo berujar, pemerintah tak bisa mengabaikan hasil pemantauan publik yang menemukan batuan gabion berasal dari terumbu karang. Lagipula, dia melanjutkan, batu gamping berasal dari terumbu karang. Dia menuturkan, pelbagai jenis karang yang diambil dari pesisir laut seharusnya dilindungi.

Karena itulah, persoalan ini penting mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Edo meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusut jenis dan asal bebatuan yang ditempatkan di sekitar dan dalam kerangka Gabion. Tujuannya untuk memastikan batu-batu tersebut legal dijadikan 'pajangan' di tengah kota.

Peran tim penegakan hukum terpadu (gakkumdu) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga diperlukan guna memberi kepastian hukum atas penggunaan batu gabion. Kepastian hukum yang dimaksud misalnya apakah batu gamping boleh diperjualbelikan secara bebas dan tidak melanggar undang-undang tentang konservasi terumbu karang.

"Meskipun bahwa itu batu gamping yang menurut mereka bisa digunakan tapi menurut saya tidak serta-merta bisa langsung ambil dan menggunakan barang itu," ucap dia.

"Kalau kemudian alasan pemerintah DKI bahwa karang ini sudah mati dan kemudkan dibeli langsung dari penjualnya, saya kira ini yang harus diluruskan lagi informasinya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Instalasi Gabion atau Bronjong merupakan pengganti instalasi Getih Getah yang dirobohkan pada 17 Juli 2019. Pembuatan Gabion memakan biaya Rp 150 juta. Bebatuan yang ditempatkan dalam instalasi Gabion kemudian menuai kritik.

Instalasi gabion dilengkapi berbagai tanaman yang mampu menyerap zat pencemar di udara. Instalasi ini bertujuan memberikan pesan agar warga mengurangi polusi sekaligus mengenalkan berbagai jenis tanaman anti-polusi udara. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Kritik awalnya disampaikan Riyanni melalui akun Instagram, @r_djangkaru. Menurut dia, bebatuan yang disusun menjadi instalasi gabion di kawasan Bundaran HI adalah terdiri dari beberapa terumbu karang mati.

Kepada Riyanni, Suzi mengaku mulanya tak tahu-menahu soal penggunaan terumbu karang yang seharusnya dilindungi. Menurut Riyanni, Suzi menyampaikan, pihaknya membeli dari penjual dan langsung menerimanya.

Kemarin Suzi membantah bahan dasar instalasi Gabion adalah terumbu karang. Dia menyatakan bahwa instalasi tersebut terbuat dari bahan dasar batu gamping.

Pernyataan ini diperkuat oleh dosen geologi FMIPA Universitas Indonesia (UI) Asri Oktavioni.

Asri menyampaikan, batu gamping merupakan terumbu karang yang terdapat jutaan tahun lalu ada di laut, tetapi kemudian mati dan mengalami proses geologi yang disebut mineralisasi dan kristalisasi, kemudian menjadi batu.

Terkait material instalasi Gabion, Asri menuturkan batu gamping telah diperjualbelikan secara bebas dan penggunaannya tidak melanggar konservasi. Batu gamping juga merupakan batu komersial.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Guru besar, dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan pernyataan sikap di Gedung Isola Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024. Dalam pernyataan sikapnya, civitas akademika UPI meminta agar Presiden Joko Widodo mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakan dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

5 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sepinya Jakarta pada Hari Pertama Lebaran 2024

6 hari lalu

Suasana di Bundaran Hotel Indonesia atau HI tampak lengang pada Rabu pagi, 10 April 2024. Tanggal tersebut merupakan hari pertama idulfitri 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Sepinya Jakarta pada Hari Pertama Lebaran 2024

Jakarta sepi pada hari pertama Lebaran 2024. Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat pun tampak lenggang.


Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

6 hari lalu

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau pengamanan malam takbiran Idul Fitri. Pemantauan itu dilakukan di daerah Kota Tua, Jakarta Barat; dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam, 9 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau situasi pengamanan di malam takbiran Idulfitri.


Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

21 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Temuan Kajian BRIN, Greenpeace dan Walhi soal Deforestasi Kalimantan: Parah Akibat IKN?

26 hari lalu

Aktivis Greenpeace, LBH Kalimantan Tengah, Save Our Borneo, dan Walhi Kalimantan Tengah meniru Presiden Joko Widodo saat berjalan di kawasan proyek food estate yang sedang dikerjakan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi ini bertepatan dengan pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kredit: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace
Temuan Kajian BRIN, Greenpeace dan Walhi soal Deforestasi Kalimantan: Parah Akibat IKN?

Perubahan iklim dan pemanasan global diprediksi akan berdampak parahnya deforestasi di Pulau Kalimantan karena pembangunan IKN.


Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

28 hari lalu

Pengrajin membuat kerajinan daur ulang sampah di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelpa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Bank Sampah yang di dirikan pada 2019 ini memperkerjakan sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari olahan sampah plastik yang dijadikan menjadi tas, lampu hias hingga berbagai ornamen dan memiliki nilai jual mulai dari 30 ribu hingga 130 ribu per produknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.


Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

28 hari lalu

Warga Desa Pakel, Banyuwangi, saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023. Dok TeKAD GARUDA
Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

Walhi Jawa Timur mencatat sudah ada puluhan kasus intimidasi dan kriminalisasi oleh PT Bumi Sari terhadap warga Desa Pakel, buntut konflik agraria.


Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

34 hari lalu

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID
Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) klaim panen jagung di lahan food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.