TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai pemindahan ibu kota negara akan membuat Jakarta lebih baik. "Otomatis lebih longgar," ujar Djarot saat ditemui di DPRD DKI, Senin 25 Agustus 2019.
Djarot memisalkan sejumlah permasalahan Jakarta bakal berkurang, seperti kemacetan, banjir, polusi udara hingga permukiman kumuh. Selain itu, kata Djarot Jakarta sebagai ibu kota selama ini menopang beban yang cukup berat karena menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan bisnis.
Djarot menyebutkan dengan kondisi tersebut daya tampung dan daya dukung akan memperberat Jakarta. Menurut dia, dengan pemindahan ibu kota Jakarta akan menjadi sedikit longgar.
Djarot mengatakan, meski ibu kota pindah, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis. Sebab hanya pusat pemerintahan negara yang bakal pindah.
Djarot mengaku mendukung pemindahan ibu kota karena untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi."Ya pertumbuhan ekonomi lebih merata," ujarnya.
Presiden Jokowi baru saja mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindah ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menurut Jokowi, ada sejumlah alasan yang mendasari pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi baru ini. seperti pertimbangan risiko bencana yang minimal.
Jokowi juga mengatakan lokasi ini tergolong memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dibanding calon-calon lokasi lain. Pertimbangan terakhir adalah tersedianya lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektare.