TEMPO.CO, Jakarta -Forum Kerukunan Umat Beragama DKI Jakarta menyatakan telah membahas video viral penceramah Abdul Somad yang menyinggung soal salib.
Sekretaris FKUB DKI, Manuel Raintung, pernyataan Abdul Somad mesti menjadi pembelajaran semua pemuka agama.
"Kami berharap haruslah pemuka agama berhati-hati karena kecepatan informasi yang kita tidak ketaui ini ternyata menyebar kemana-mana," kata Manuel yang juga sebagai ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Ia menuturkan konteks pernyataan Abdul Somad merupakan kejadian yang berada di ranah lokal. Namun, pernyataan tersebut segera viral dan menjadi isu nasional kerena kecepatan informasi.
Manuel mengatakan PGI sendiri tidak mempermasalahkan penceramah kondang yang kerap disapa UAS itu, yang menyinggung soal salib. Sebab, menurut dia, perbedaan pandangan dalam agama pasti ada.
"Kalau saya di gereja, kami selalu siap berhadapan dengan perbedaan itu. Termasuk perlawanan pengajaran," ujarnya. "Jadi harus dihadapi dengan kematangan dan kedewasaan."
Manuel menyatakan PGI tidak mau membawa permasalahan perbedaan pandangan agama ini ke ranah hukum. "Tapi kami prihatin," ucapnya.
Abdul Somad dalam sebuah rekaman video ceramahnya menyinggung soal salib yang viral di sosial media.
Dia kemudian dilaporkan atas dugaan penistaan agama oleh beberapa pihak yaitu Horas Bangso Batak, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan seseorang bernama Sudiarto.
Meskipun memicu kontroversi, Abdul Somad secara tegas menyatakan tak akan meminta maaf atas ucapannya itu. Dia menyatakan bahwa apa yang dia ucapkan merupakan ajaran Islam yang merupakan agamanya.