TEMPO.CO, Jakarta - Perluasan ganjil genap dari semula di sembilan menjadi 25 ruas jalan diklaim telah menuai hasil positif. Lalu lintas di Jakarta menjadi lebih cair di sejumlah lokasi. "Ada peningkatan kecepatan kendaraan sebesar sembilan persen dan waktu tempuh menjadi lebih cepat sepuluh persen," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat, 30 Agustus 2019.
Syafrin mencatat kecepatan laju kendaraan yang awalnya rata-rata 25,5 km per jam meningkat menjadi 28,16 km per jam selama uji coba perluasan ganjil genap. Perluasan aturan pembatasan mobil pribadi berdasarkan plat nomornya itu diujicoba sejak 12 Agustus hingga rencananya 8 September nanti. Kebijakan ganjil genap diterapkan tetap setiap Senin-Jumat pada pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00.
Selain berdampak positif pada kinerja lalu lintas, ganjil genap juga diklaim berpengaruh terhadap perbaikan kondisi lingkungan. Berdasarkan evaluasi pada pekan kedua uji coba ganjil genap, terjadi penurunan pencemaran udara 9,29 persen berdasarkan parameter PM 2,5 di stasiun pemantauan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Penurunan polusi udara Jakarta sebesar 9,36 persen juga disebutkan Syafrin terpantau melalui stasiun pemantauan kualitas udara di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selain itu, di kawasan ganjil genap juga terjadi penurunan volume kendaraan mencapai sembilan persen. "Dampaknya cukup positif terhadap kinerja lalu lintas dan lingkungan," katanya menyimpulkan.