TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menyatakan masih mengusut sebab dan motif penganiayaan yang menewaskan Hasan alias Asan, 28 tahun, seorang guru ngaji di Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Kematian Asan gara-gara disiram air keras memicu emosi warga kampung yang sempat menggeruduk kantor kepolisian setempat pada Sabtu 31 Agustus 2019.
Kapolsek Teluknaga Ajun Komisaris Dodi Abdul Rohim membenarkan peristiwa penyiraman air keras yang berujung kematian Asan. "Benar tersangka pelaku sudah ditangkap tapi saat ini semua masih dalam penyelidikan, mohon konfirmasi lebih jauh ke Kapolres Metro Tangerang," ujar Dodi ketika dihubungi lewat aplikasi percakapan di telepon genggam, Sabtu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, penganiayaan yang menewaskan Hasan terjadi pada Kamis 29 Agustus. Polisi saat ini menahan dan memintai keterangan istri Hasan, Imah (26), dan seorang lelaki lain. Warga setempat menyebut keduanya berselingkuh. Saat melihat Imah dibawa ke kantor polisi usai pemakaman Hasan pada Sabtu, sejumlah warga terutama ibu-ibu pun emosional.
"Ibu-ibu jangan emosi, pelakunya sudah kami amankan. Sudah kami tangkap. Istrinya kami interogasi dulu terkait keterlibatannya seperti apa," kata Dodi saat itu.
Kapolres Metropolitan Tangerang Komisaris Besar Abdul Karim dihubungi Tempo terpisah juga belum memberikan informasi secuil pun mengenai pembunuhan yang diduga dilatarbelakangi cinta segitiga itu. Berikut ini profil korban dan mereka yangtelah ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat,
1. Hasan, 28 tahun, warga Desa Pangkalan Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Saat menikah dengan Imah dia berstatus duda. Pasangan ini mengontrak rumah di Tanjung Pasir namun sehari-hari Hasan menjadi guru ngaji di Desa Pangkalan. Setiap sore dia datang ke majelis mengaji milik orang tuanya di Desa Pangkalan.
2. Imah, 26 tahun, disebut asal Jakarta. Imah sebelum menikah dengan Hasan adalah janda cerai mati dengan satu anak. Anak Imah dengan suami pertama tinggal dengan neneknya atau mertua Imah di Tanjung Pasir masih di Kecamatan Teluknaga. Imah hanya seorang ibu rumah tangga.
3. ML, 35 tahun, adalah duda satu anak perempuan. Sehari-hari pria asal Ketapang ini menjadi calo tiket di Dermaga Tanjung Pasir. Dia mengutip ongkos tiket orang-orang yang mau menyeberang ke Pulau Untung Jawa.