TEMPO.CO, Tangerang - Belasan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Desa Kampung Bugel, Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis kembali mengalami keracunan. Mereka disebut sempat mencium bau menyengat sebelum merasa sesak nafas, mual dan pusing.
Siti Fadilah (13), salah seorang santri mengaku sempat mencium bau menyengat sebelum mengalami sesak nafas. Bagi Siti, ini adalah keracunan keduakalinya. Karena pada Kamis pekan lalu, ia bersama 13 temannya juga menjalani perawatan karena masalah yang sama.
"Aromanya tidak enak sekali, terus saya langsung gak bisa nafas (sesak)," ujarnya saat Tempo berkunjung ke Puskesmas Pasar Kemis, Selasa siang 3 September 2019.
Nia Aulia, salah seorang santri juga mengatakan mencium aroma yang sama pada Senin malam kemarin. Setelah itu Nia dan rekan-rekannya pun merasa pusing mual dan sesak nafas.
"Saat itu kami sedang belajar dalam ruangan," kata dia.
Sampai Selasa siang ini, puluhan santri perempuan itu masih menjalani perawatan di Puskemas Pasar Kemis didampingi orangtua mereka. Berdasarkan pengamatan Tempo, para santri ini dirawat selasar Puskesmas yang disulap menjadi ruang perawatan.
Beberapa diantaranya ada yang terbaring lemah dengan infus ditangan. Ada juga santri yang sudah ceria karena kondisinya sudah membaik.
Para orangtua santri mengaku was was dengan keracunan yang menimpa putra putri mereka itu.
"Apalagi ini yang kedua kali dalam satu minggu ini," kata Ubaidillah, salah seorang wali santri.
Dia berharap semua pihak terkait bisa serius menangani masalah ini dan segera diketahui penyebab pastinya.
"Kalau benar itu karena limbah industri, selanjutnya apa yang dilakulan, jangan sampai masalah ini berlarut dan muncul korban yang lebih banyak," katanya.
Siti dan Nia adalah dua dari 15 siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu di Ponpes Nurul Hikmah yang mengalami keracunan untuk kedua kalinya ini.
Diberitakan Tempo sebelumnya, sebanyak 14 orang santri pondok pesantren Nurul Hikmah di Desa Kampung Bugel, Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang menjalani perawatan di Puskesmas setempat karena diduga keracunan limbah B3. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah menghirup udara di sekitar.