TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara 25 tahun Anniversary Sister City Jakarta-Berlin. Sister City merupakan proyek kerjasama kota kembar, Berlin dan Jakarta. Tahun ini, perayaan itu mengangkat tema "Pertukaran Informasi Yang Berkelanjutan Tentang Peluang Pendidikan dan Peningkatan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam dan/atau dengan Masyarakat Sipil di Jakarta dan Berlin".
Dalam sambutannya, Anies mengatakan bahwa Jakarta memiliki pekerjaan rumah cukup besar karena belum bisa memfasilitasi seluruh warga khususnya bagi mereka yang paling membutuhkan.
"Bila sebuah kota bisa ramah kepada penyandang disabilitas, ramah kepada anak usia dini, ramah kepada lansia, maka otomatis kota itu akan ramah kepada semuanya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 3 September 2019.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan bahwa aturan-aturan yang ada berorientasi kepada kesetaraan.
"Bukan orientasi sekadar melaksanakan aturan, tapi justru melihat ulang apakah aturan kita sudah mengikuti prinsip-prinsip kesetaraan," kata Anies. "Fungsi dari Pemprov DKI Jakarta bukan sekadar menegakkan aturan, tetapi kita adalah pembuat aturan," kata Anies.
Pemprov DKI Jakarta, menurut dia, akan fokus pada fasilitas infrastruktur keras seperti jalan, gedung, dan alat transportasi serta infrastruktur lunak seperti kesetaraan dan kesempatan belajar maupun berusaha.
Anies berharap dengan adanya acara ini, dapat mengetahui kondisi perkembangan penyandang disabilitas serta dapat menentukan langkah kedepannya untuk memperbaiki masalah yang ada.
"Kalau kita bisa terbuka dan menerima ide, Insha Allah Jakarta kita menjadi kota yang ramah bagi penyandang disabilitas, ramah bagi anak-anak, ramah bagi lansia, dengan begitu ramah bagi semuanya, Insha Allah," kata Anies.
Akses bagi penyandang disabilitas memang menjadi salah satu janji kampanye Anies Baswedan pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Salah satu program yang telah berjalan adalah pembagian Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta. Kartu ini nantinya akan digunakan untuk menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 300 ribu per bulan per orang.
MARVELA | FEBRIYAN