TEMPO.CO,Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang menurunkan tim untuk menyelidiki kejadian keracunan di Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Desa Kampung Bugel, Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis. Hal itu dilakukan setelah belasan santri ponpes itu kembali mengalami keracunan.
"Kami terjunkan tim menyeluruh dari Dinas Kesehatan, Puskemas, Dinas Lingkungan Hidup hingga Satpol PP, "ujar Camat Pasar Kemis, Chaidir saat ditemui di Ponpes Nurul Hikmah, Selasa 3 September 2019.
Menurut Chaidir, Dinas Kesehatan dan Puskesmas turun ke lokasi untuk melakukan penanganan kesehatan para santri di Ponpes itu. Sementara tim Dinas Lingkungan Hidup melakukan investigasi penyebab keracunan tersebut.
" Pekan lalu tim Dinas Lingkungan Hidup sudah mengambil sampel air dan udara dan hasilnya belum keluar, nah sekarang terjadi lagi, dilakukan pengambilan sampel ulang," kata Chaidir.
Satpol PP, kata Chaidir, juga melakukan penelusuran terhadap pabrik yang berada di sekitar Ponpes dengan radius 500 meter sampai 1 kilometer.
"Memang di sini banyak sekali sekolah (ponpes) dan lokasinya sudah terkepung pabrik," katanya.
Hanya saja, Chaidir masih bingung, jika penyebabnya diduga karena limbah beracun melalui udara mengapa hanya santri ponpes tersebut yang keracunan.
"Sementara warga sekitar yang berdekatan dengan pabrik tidak, sampai saat ini laporan keracunan baru dari pesantren ini," katanya.
Sekitar 15 siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Ponpes Nurul Hikmah menjalani perawatan di Puskesmas Pasar Kemis sejak Senin malam hingga Selasa siang ini. Keracunan ini adalah yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan ini.
Sebelumnya, sebanyak 14 orang santri pondok pesantren itu mengalami keracunan pada pekan lalu. Mereka menjalani perawatan di Puskesmas setempat karena diduga keracunan limbah B3. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah menghirup udara di sekitar.