TEMPO.CO, Jakarta - Kerabat dekat presenter televisi Bima Aryo, Ichsan (33), mengatakan kondisi sahabatnya terguncang usai peristiwa serangan anjing yang menewaskan asisten rumah tangga (ART) bernama Yayan, Jumat lalu. Ichsan menyatakan bahwa Bima tak menyangka hewan peliharaannya akan menyerang orang.
"Bima shock banget tidak bisa tidur. Karena hal tidak terduga mau menuju kebahagiaan, ternyata ada musibah," kata Ichsan ujar menyambangi kediaman Bima di Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Bima diketahui baru saja menjalani pernikahan dengan Rasyena Hikmayudi pada Ahad kemarin 1 September 2019 atau dua hari pasca penyerangan terhadap Yayan. Ichsan mengatakan bahwa kabar tewasnya Yayan baru diketahui Bima di Jakarta saat pulang bulan madu.
"Bima nggak tahu (kejadian). Namanya juga orang baru nikah. Terus tiba-tiba dapat kabar ini," ujarnya.
Ichsan membantah anggapan bahwa Bima tak melatih anjingnya dengan baik. Dia mengaku sangat mengenal kepribadian Bima selama merawat dan melatih anjing jenis Belgian Malainois.
Pada rumah yang berdiri di atas lahan sekitar 1.000 meter per segi itu, kata dia, terhampar area halaman yang luas untuk Bima melatih anjing-anjingnya. Bima memiliki dua anjing Malainois Belgian yang diberi nama Sparta dan Doby.
"Bima orang yang sangat tahu merawat anjing ini. Halaman rumahnya luas, pagar dibuat tinggi, dia juga bikin peringatan di pagar," katanya.
Menurut Ichsan Sparta dan Doby memang tidak selalu berada di dalam kandang, namun dibiarkan beraktivitas di halaman rumah untuk menyalurkan energi.
"Dia suka pakai anjing ini untuk show. Anjing ini kalau sudah dekat dan kenal, anjing ini bisa jaga kita, bukan anjing yang dikit-dikit nyerang," katanya.
Dia pun mengatakan pihak keluarga telah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwenang.
Anjing Belgian Malinois milik Bima Arya menyerang Yayan tanpa sebab yang jelas pada Jumat 30 Agustus 2019. Perempuan berusia 35 tahun itu diserang hingga mengalami luka robek yang menganga di bagian leher, luka di antara ketiak dengan payudara, punggung, dan seluruh perut penuh cakaran.
Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa, Jakarta Timur. Dari sana, Yayan dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati. Namun, belum sampai di Kramatjati, dia dinyatakan sudah meninggal dunia.