TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar, Judistira Hermawan, menyebut memerlukan tenaga ahli karena menumpuknya tugas sebagai wakil rakyat. Judistira mengatakan dirinya merasa tenaga ahli bakal membantu tugas dewan dalam melaksanakan fungsi anggaran dan pengawasan.
Menurut dia, tugas anggota dewan tak hanya menghadiri rapat di Gedung DPRD tapi juga bertemu dengan warga. Bahkan, dia menyatakan warga kerap menyambangi rumah anggota dewan untuk menyampaikan keluh kesah.
"Jadi memang cukup berat pekerjaan di DPRD DKI," kata Judistira saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2019.
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI periode 2014-2019 ini menambahkan, sebagai legislator dirinya juga harus menyelesaikan pekerjaan rumah untuk mengadvokasi warga.
Selain itu, dia menilai membutuhkan tenaga besar untuk mengawasi APBD DKI Jakarta yang bernilai jumbo. Tahun ini saja, lanjut dia, Jakarta juga memiliki anggaran mencapai Rp 90 triliun. Dia memprediksikan tahun depan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI bisa di angka Rp 95 triliun.
"Dengan pertimbangan-pertimbangan itu anggaran yang besar, kemudian beban kerja yang besar , kemudian banyaknya permasalahan di DKI yang perlu kami advokasi dan sebagainya," jelas dia.
Sebelumnya, anggota dewan mengusulkan penyediaan tenaga ahli untuk masing-masing wakil rakyat Kebon Sirih itu dalam rapat tata tertib anggota DPRD DKI pada Senin, 2 September 2019. Mayoritas anggota dewan menganggap tenaga ahli dibutuhkan.