TEMPO.CO, Jakarta -Sekitar 500 orang pencari suaka masih bertahan di penampungan di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka menggantungkan hidupnya kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia.
Ratusan pencari suaka itu sudah tidak mendapatkan bantuan makan dan minum lagi dari UNHCR. Karena sudah tidak mendapatkan bantuan, tampak beberapa anak pencari suaka terpaksa minum air keran dari sebuah musala.
"Sudah sering minum di sini," kata salah seorang anak yang tidak mau menyebutkan namanya di penampungan, Jumat, 6 September 2019.
Selain anak-anak, tampak juga beberapa orang dewasa mengantri bawa botol minum untuk ambil air di keran musala tersebut. Selain mengambil minum beberapa pencari suaka juga mengantri untuk mencuci muka.
Muhammad Hadi pencari suaka asal Afganistan mengaku hari ini tidak lagi mendapatkan bantuan dari UNHCR. "Terakhir kemarin, sekarang sudah tidak dapat lagi dari UNHCR," katanya.
Sebelumnya kata Hadi, masih mendapatkan makan dan minum sebanyak dua kali sehari dari UNHCR. Namun per hari ini bantuan sudah tidak ada lagi.
Dari pantauan Tempo hari ini Jumat, 6 September 2019 UNHCR tidak lagi memberikan bantuan makan dan minum kepada ratusan pencari suaka itu. Pada pukul 09.50 WIB tampak pihak UNHCR masih melakukan negosiasi terhadap para pencari suaka yang masih bertahan untuk bisa mengosongkan penampungan.
Negosiasi terlihat lancar karena pihak UNHCR di kawal ketat oleh TNI, Polisi, dan Satpol PP. Para pencari suaka masih menuntut keadilan dan tempat tinggal jika sudah dipindahkan.