TEMPO.CO, Jakarta -Para pengunjung pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, meminta pemerintah terus mensiagakan personel keamanan di pusat perbelanjaan tersebut, usai viral aksi pemalakan massal terhadap pengendara oleh sejumlah pemuda.
Salah satu pengunjung, Dila, 47 tahun, ragu pemerintah bisa konsisten dalam menjaga keamanan di Tanah Abang dan mengatasi pemalakan massal.
"Biasanya cuma awal-awal saja ketat pengamanannya pas ada berita viral kemarin (aksi pemalakan). Setelah itu tidak (diawasi lagi)," kata Dila saat ditemui di Blok G Pasar Tanah Abang, Sabtu, 7 September 2019.
Dila mengaku sering berbelanja ke Pasar Tanah Abang. Dengan ada video viral pembalakan, kata dia, perempuan asal Lampung ini jadi khawatir terhadap keamanan. "Saya memang belum pernah mendapatkan pemalakan. Tapi tetap keamanan seharusnya lebih diperhatikan," ujarnya.
Selain itu, ia berharap petugas yang berjaga tidak hanya duduk saja saat menjalankan tugasnya. Pemalakan itu terjadi, kata dia, karena para preman itu memanfaatkan petugas yang malas berpatroli. "Kalau petugas keamanan jangan cuma duduk-duduk saja."
Pedagang yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan aksi pemaksaan sejumlah pemuda memang sudah lama terjadi kepada pemilik kendaraan yang parkir di dalam Blok F Tanah Abang. Pemuda yang memaksa meminta uang, kata dia, jumlahnya bakal berlipat ganda saat Senin dan Kamis.
"Senin dan Kamis ada Pasar Tasik. Dua hari itu banyak pengiriman barang dan di sana dimanfaatkan para preman itu (meminta uang)."
Pantauan Tempo sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja berjaga di sekitar trotoar Pasar Tanah Abang. Pintu parkir Blok F Pasar Tanah Abang kini telah sepi dari preman yang memalak pengendara.
Sebelumnya, dua orang yang menjadi korban pemalakan melaporkan kejadian itu ke polisi. Pada 5 September 2019, korban sedang mengendarai kendaraannya untuk keluar dari Blok F Pasar Tanah Abang.
Sekitar pukul 15.00 WIB, belasan orang sudah menunggu di pintu keluar Blok F. Mereka lalu meminta uang kepada korban. Kejadian pemalakan massal ini viral di media sosial.