TEMPO.CO, Jakarta - Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata, depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, mulai dibuka setelah upacara pemakaman Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie alias BJ Habibie rampung.
Pembukaan arus lalu lintas dilakukan sekitar pukul 14.50 WIB atau setelah rombongan VIP yang hadir dalam pemakaman meninggalkan lokasi. “Sudah kembali normal,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Lilik Sumardi saat dikonfirmasi, Kamis, 12 September 2019.
Menurut pantauan Tempo, saat berita ini dibuat, kendaraan telah dapat melewati Jalan Kalibata Raya di kedua arahnya. Meski begitu, kepadatan masih terjadi khususnya di depan TMP Kalibata.
Saat pemakaman BJ Habibie berlangsung, kedua lajur Jalan Raya Kalibata ditutup. Lajur dari arah Jalan Dewi Sartika dipakai untuk memarkir bus-bus serta truk pengangkut rombongan pelayat maupun TNI atau Polri yang berjaga di sekitar TMP Kalibata.
Habibie wafat pada usia 83 tahun setelah menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat sejak 2 September lalu. Ia meninggal karena penurunan fungsi tubuh dan gagal jantung.
BJ Habibie merupakan Presiden Indonesia saat transisi dari Orde Baru ke era Reformasi. Ia menggantikan Soeharto yang saat itu dipaksa mengundurkan diri. Semasa hidupnya, ia juga pernah menjabat berbagai jabatan penting seperti CEO Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) hingga Menteri Riset dan Teknologi sebelum akhirnya mendampingi Soeharto sebagai wakil presiden pada 1998.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin upacara pemakaman BJ Habibie yang dimulai sekitar pukul 13.30 WIB di TMP Kalibata. Habibie dimakamkan bersebelahan dengan istrinya, Hasri Ainun Habibie, yang meninggal pada 2010.
Selain Jokowi, sejumlah tokoh nasional serta menteri Kabinet Kerja tampak hadir di TMP Kalibata. Terlihat juga seniman seperti Reza Rahardian, Jaja Miharja, serta Chelsea Islan menghadiri pemakaman BJ Habibie.