TEMPO.CO, Jakarta - Korban kecelakaan tol Cipularang kilometer 91, Umayah Ulfa, dikenal sebagai sosok guru yang diidolakan murid. Dia merupakan guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bekasi.
Tetangga korban di Perumahan Villa Mas Garden RT5 RW9, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Idzofi, menyatakan bahwa Umayah memang bercita-cita menjadi seorang guru sejak kecil. Dia menyatakan bahwa Umayah dikenal sangat dekat dengan siswa didiknya.
"Pernah muridnya itu tidak mau pulang dari sekolah, kalau tidak diantar pulang sama Umayah. Almarhumah benar-benar sosok yang diidolakan siswanya," ujarnya saat mewakili keluarga mengambil jenazah Umayah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kamis 12 September 2019.
Umayah merupakan satu dari empat jenazah korban kecelakaan tol Cipularang yang sempat misterius. Pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati kesulitan mengidentifikasi korban karena minimnya data ante mortem dari keluarga.
Nur Sidik, ayah perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat tak mengetahui bahwa anaknya menjadi korban kecelakaan naas yang melibatkan 20 kendaraan tersebut. Pasalnya, Umayah pamit dari rumah untuk berkunjung ke rumah teman dekatnya, Nailisma, yang juga menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Orang tua Umayah bahkan sempat melaporkan kepada polisi karena mengira anaknya hilang. Ternyata, Umayah dan Nailisma berlibur bersama menggunakan mobil rental Daihatsu Ayla.
Soal hubungan antara Umayah dan Nailisma, Idzofi, menyatakan keduanya bersahabat sejak mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darussalam, Balaraja, Banten.
"Mereka berdua itu teman dekat sejak pesantren," katanya.
Kecelakaan tragis di tol Cipularang diawali tergulingnya sebuah Dump Truck B-9763-UIT bermuatan tanah karena rem blong. Akibat peristiwa itu, kemacetan terjadi karena kendaraan dari arah yang sama berhenti. Namun, dari belakang sebuah dump truck B-9410-UIU yang juga mengalami rem blong menabrak beberapa kendaraan yang ada di depannya.
Polisi mengidentifikasi 20 kendaraan terlibat kecelakaan tersebut, empat diantaranya terbakar. Akibat kejadian itu, delapan orang meninggal dunia.