TEMPO.CO, Bekasi – Salah satu korban kecelakaan maut tol Cipularang ternyata Umayah Ulfah, 25 tahun, guru Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 1 Bekasi. Keluarga hingga teman-temannya sempat mencari Umayah dan rekannya, Nailisma (22) ke berbagai tempat dan menyebar fotonya di media sosial.
Sebab, sejak pergi meninggalkan rumah, keduanya tak kunjung pulang. Rupanya, keduanya menjadi korban kecelakaan maut tol Cipularang kilometer 91 pada 2 September 2019.
Umayah adalah warga Perumahan Vila Mas Garden, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Jenazahnya baru teridentifikasi Kamis pagi, 12 September 2019, di Rumah Sakit Polri Kramajati, Jakarta Timur. Artinya, Umayat telah “menginap” selama 10 hari di sana. Sebabnya, jenazahnya sulit dikenali karena sekujur tubuhnya terbakar.
Orang tua Umayah, Nursidik, Umayah pergi meninggalkan rumah pada 31 Agustus 2019. Dia pamit pergi ke Depok, bersama Nailisma, teman dekatnya semasa di Pesantrean Daar El-Qolam Tangerang, Banten.
Nursidik tak khawatir, karena anaknya mandiri. Selain aktif di organisasi, Umayah juga menjadi pengajar Alquran dan Hadist serta Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Bekasi.
"Saya izinkan," kata Nursidik usai prosesi pemakaman jenazah anaknya di TPU Perwira, Bekasi Utara, Kamis, 12 September 2019.
Umayah, kata dia, sangat membanggakan orang tua. Selepas mondok, dia melanjutkan studi di Universitas Indonesia. Usai lulus, gadis ini sempat menjadi pegajar Al Quran di sejumlah tempat pendidikan Al Quran di Bekasi Utara sebelum menjadi pengajar di MAN 1 Bekasi sejak enam bulan lalu. "Anaknya baik, aktif juga di lingkungan," ujarnya.
Anak didik Umayah, Yoga, mengenal sosok gurunya itu adalah orang yang ceria. Setiap mata pelajaran yang diberikan mudah dipahami. "Beliau asyik kalau mengajar," ujar siswa kelas XII ini.
Jenazah Umayah diambil keluarganya dari Rumah Sakit Polri. Jenazah tiba di rumah duka pada pukul 15.30 WIB. Setelah disemayamkan sejenak, jenazah dibawa ke masjid untuk disalatkan lalu dimakamkan di TPU Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, sore tadi.