TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengancam bakal menutup industri rumahan pembuat arang dan peleburan aluminium di kawasan Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara. Total ada 23 industri arang dan dua pelebur aluminium yang mencemari lingkungan karena asap pembakarannya.
"Bila melanggar jangan harap melenggang tak diberi sanksi. Pasti akan diberikan sanksi. Penutupan itu mungkin akan dilakukan," kata Anies di Balai Kota DKI, Jumat, 13 September 2019.
Anies berujar pemerintah sedang memproses arang. Anies pun berjanji bakal terus memproses industri lain yang mencemari lingkungan, melalui cerobong-cerobong asap mereka.
Pengawasan dan penertiban industri yang mencemari lingkungan merupakan bagian dari tindak lanjut Instruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tentang pengendalian pencemaran udara. Jadi, Anies mengimbuhkan, setiap kegiatan yang menyisakan asap harus ada pengukurannya dan mesti sesuai dengan aturan di Kementerian Lingkungan Hidup.
"Sejak ada instruksi diukur setiap cerobong harus punya alat ukur. Dan yang tidak punya alat pengukur harus punya alat pengukur," ujarnya, lalu menambahkan, "Yang tidak memenuhi ketentuan, diberi waktu untuk koreksi. Setelah waktu yang ditetapkan tidak melakukan koreksi maka izin akan dicabut."
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan pemerintah telah menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap asap sisa pembakaran arang dan peleburan aluminium di kawasan Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara.
"Pemerintah Wali Kota Jakarta Utara dan jajarannya telah menindaklanjuti dan membahas aduan masyarakat terkait pencemaran udara akibat asap itu," kata Andono melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 13 September 2019. DLH DKI mencatat ada 23 pengusaha arang dan dua pelebur aluminium di kawasan Cakung Drain itu.
Pada 21 Agustus lalu, kata dia, Camat Cilincing dan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Cilincing telah mengadakan rapat koordinasi dengan para pengusaha industri rumahan tersebut. Hasilnya, kata dia, para pengusaha menyanggupi stop kegiatan pembakaran arang dan alumunium yang diduga salah satu sumber polusi udara tersebut. "Mereka akan beralih profesi menjadi penyalur arang dari luar kota," ujarnya.