TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 150 siswa di Sekolah Dasar Negeri Pekayon Jaya 3, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, terpaksa mengikuti kegiatan belajar dengan cara lesehan sejak Desember 2017. Sebabnya, di ruang kelas mereka belum tersedia meubelair yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Mereka yang belajar di lantai adalah siswa yang duduk di kelas 6A, 6B, 5B, 2A dan 2B dan 1B. Selama ini, ratusan siswa tersebut membawa meja lipat dari rumahnya masing-masing. Tapi, bagi yang tak mampu terpaksa belajar sambil membungkuk.
Wali Kelas 6 A Agus Herlana, mengatakan, ruang kelas yang belum dilengkapi meubelair merupakan ruang kelas baru atau gedung baru. Gedung baru dengan enam ruang kelas tersebut selesai dibangun pada 2017. "Sudah diajukan ke pemerintah untuk pengadaan meja-kursi," ujar Agus pada Jumat, 13 September 2019.
Menurut dia, belajar tanpa meja-kursi yang standar bisa mengganggu konsentrasi. Sebab, tak semua siswa membawa perlengkapan sendiri dari rumah, sehingga harus belajar sambil membungkuk. "Yang mampu beli (meja lipat) bawa," ucap Agus.
Satu siswa kelas 6A, Fikri Muhammad Daffa, mengatakan, sudah hampir dua tahun belajar tanpa menggunakan meja-kursi. Sebelumnya, dia mengaku membawa meja lipat, tapi patah karena diduduki. "Nikmati saja belajar seperti ini," ujarnya.