TEMPO.CO, Bekasi - Efek kebakaran Pasar Baru Bekasi pada Jumat malam, 13 September 2019, aktivitas perniagaan di Blok 1 Pasar Baru di Jalan Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi masih lumpuh.
Sebabnya, tak ada aliran listrik hingga masih dipasang garis polisi beberapa jam pasca kebakaran Pasar Baru Bekasi tersebut. "Enggak bisa jualan dalam kondisi seperti ini," kata seorang pedagang tas di lantai 2, Febriyan ditemui Tempo pada Sabtu, 14 September 2019.
Febriyan adalah pedagang tas, persis di atas titik api lantasi dasar bagian tengah. atauamun, kiosnya aman dari sambaran api. Tapi, dampak kebakaran itu barang dagangannya kotor terkena asap hitam. "Hari ini fokus ngelap," ujar Rian.
Hal yang sama juga dikatakan Hendra. Pedagang pakaian ini tak bisa berjualan karena kondisi pasar belum pulih akibat kebakaran. "Kios saya selamat, karena di lantai dua," ujar pria yang juga pengurus rukun warga pasar (RWP) ini.
Hendra harus merelakan omset hingga Rp 6 juta akibat tak bisa berjualan. Padahal, jika akhir pekan biasanya pengunjung cukup ramai. "Sekarang fokus bersih-bersih dulu, enggak tahu sampai kapan kondisi pasar pulih lagi," ujar Hendra.
Bagi pedagang yang kiosnya ludes hanya bisa pasrah. Mereka tampak mencari sisa-sisa barang masih utuh untuk dibersihkan kembali. "Semalam enggak bisa masuk, karena asapnya cukup tebal," ucap seorang pedagang asesoris.
Kebakaran di Pasar Baru Bekasi terjadi pada Jumat malam, 13 September pukul 20.00 WIB. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Baru menyebut, sebanyak 63 kios di Blok B, C, dan D lantai dasar ludes.
Api dalam kebakaran Pasar Baru Bekasi bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB atau tujuh jam kemudian. Sebanyak 17 armada pemadam milik Pemerintah Kota Bekasi dan DKI Jakarta diturunkan. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.