TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka lomba lari estafet dalam "Jakarta Kizuna Ekiden 2019" di Plaza timur, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu pagi 15 September 2019. Anies menyebut Jakarta Kizuna Ekiden 2019 sebagai olahraga lari estafet antardua bangsa.
"Dan olahraga ini Insya Allah namanya saja estafet, artinya kerja kelompok, dan harapannya nanti memperkuat persaudaraan antara Jepang dan Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hubungan antara negara Indonesia dan Jepang bukan sekadar antarpemerintah dan antardunia usaha bisnis, tetapi juga antarbangsa. Dia berharap ada lebih banyak kegiatan di aspek kebudayaan dan olahraga yang bisa didorong.
"Festival Jakarta Jepang pada pekan lalu dan kegiatan ini juga sama-sama mendorong hubungan People to People," kata Anies Baswedan.
Ekiden merupakan lari maraton estafet ala Jepang yang tidak memakai tongkat untuk dioper antarpelari, melainkan sebuah kain yang dinamakan tasuki. Dalam Jakarta Kizuna Ekiden 2019, setiap tim terdiri dari 4 pelari, satu di antaranya adalah orang Indonesia, atau sebaliknya (3 orang Indonesia dan 1 orang Jepang).
Tahun ini disebutkan ada 600 tim (total 2.400 peserta) yang berpartisipasi. Dengan jumlah itu diharapkan dapat mempererat hubungan Indonesia-Jepang, sekaligus untuk memperingati 61 tahun hubungan persahabatan kedua negara.
ANTARA