TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan Sandiaga Uno berpeluang kembali menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Alasannya, Sandiaga dikabarkan bakal diangkat kembali menjadi kader Gerindra saat Rapat Kerja Nasional partai besutan Prabowo Subianto itu dalam waktu dekat.
"Bisalah (Sandiaga kembali menjadi wagub)," kata Syarif saat dihubungi, Ahad, 15 September 2019. "Namanya politik masih ada kemungkinan."
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyebut bekas calon wakil presiden Sandiaga akan kembali lagi ke Partai Gerindra. Pada 2018, Sandiaga mundur dari Gerindra ketika dideklarasikan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019.
"Yang saya dengar, beliau akan bergabung dengan Gerindra lagi, Insya Allah dalam waktu dekat," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan pada Selasa, 10 September 2019.
Namun, kata Syarif, hingga saat ini calon wagub masih diserahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dua kader PKS yang dicalonkan sebagai pendamping Anies Baswedan adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. "Tapi sampai sekarang belum ada perubahan yang saya lihat."
Syarif mengaku telah bertanya langsung kepada Sandiaga apakah suami dari Nur Asia Uno itu mau kembali lagi menjadi wagub. Namun Sandiaga belum mau berkomentar. "Jangan bicarakan itu katanya. Dia tidak mau ngomongin gitu."
Ia menuturkan tidak ada regulasi yang melarang Sandiaga kembali menjadi wagub. Namun, kata dia, Gerindra masih tetap menghormati PKS yang telah mengusulkan dua nama calon Wagub DKI.
Perubahan nama wagub, kata dia, merupakan kebijakan di tingkat dewan pimpinan pusat partai. Jika partai menghendaki adanya perubahan nama, kata dia, maka DPD Gerindra DKI akan mengikuti. "Tergantung situasi. Kalau DPP mengubah, saya ikut."
Lebih jauh Syarif melihat potensi adanya perubahan nama wagub DKI cukup besar. Berdasarkan informasi di internal partainya, Syaikhu bakal memilih ke DPR RI ketimbang menjadi pengganti Sandiaga Uno di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Akan tetapi, sampai sekarang Gerindra masih menyerahkan wagub DKI kepada PKS. "Kami punya etika politik," ujarnya. "Tapi kalau perubahan komposisi perubahan nama wagub karena kebijakan di atas maka saya ikut."