TEMPO.CO, Jakarta - Bank DKI telah menerima banyak permohonan pinjaman dari anggota DPRD DKI dengan persyaratan surat ketetapan (SK) penetapan sebagai anggota dewan periode 2019-2024.
"Sudah lebih dari 10 anggota dewan (yang mengajukan pinjaman). Yang lain sedang mengajukan permohonan," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini melalui pesan singkat, Senin, 16 September 2019.
Baca Juga:
Bank DKI, kata Herry, memang mempunyai fasilitas pinjaman kredit. Fasilitas tersebut merupakan program kredit multiguna bagi kreditur yang gajinya masuk ke Bank DKI.
Bank DKI bisa memberikan pinjaman uang kepada legislator Kebon Sirih karena gaji mereka dibayar lewat Bank DKI. Selain itu, pemberian kredit multiguma tersebut mencakup asuransinya. "Pinjaman sebagaimana kredit umum yang diberikan kepada nasabah," kata dia.
Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Muhammad Yuliadi sebelumnya mengatakan sejumlah legislator DKI telah menggadaikan surat keputusan penetapan mereka sebagai legislator ke bank. "Sudah ada yang menggadaikan ke Bank DKI," kata Yuliadi saat ditemui di DPRD DKI, Rabu, 11 September 2019.
Yuliadi menuturkan pihak Bank DKI telah menghubunginya bahwa ada beberapa legislator yang mau menggadaikan SK. Ia pun menyerahkan keputusan menerima atau tidak gadai SK itu ke pihak bank. "Bank DKI nanya kalau mereka mau menerima (gadai SK) apakah tidak apa. SK memang bisa diagunkan," kata dia.
Menurut Yuliadi, dewan yang mengagunkan SK mereka ke bank sudah ada sejak lama. Legislator periode sebelumnya pun banyak yang mengagunkan SK mereka untuk meminjam uang ke bank. "Pinjaman untuk berbagai kebutuhan seperti perbaiki rumah, beli mobil hingga ada yang buat syukuran," ujarnya
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Syarif, membenarkan ada dewan yang menggadaikan SK untuk mendapatkan pinjaman di Bank DKI. Gadai SK tersebut juga telah dilakukan sejumlah anggota Fraksi Gerindra periode sebelumnya. "Satu dua anggota kami yang periode kemarin memang ada yang menggadai SK di Bank DKI. Tapi yang tahun ini belum ada," kata dia.