TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Kesehatan DKI Jakarta kini tengah menyelidiki penyebab anak yang muntah setelah mengonsumsi makanan dari SD Negeri 19 Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara Momon Sulaiman membenarkan dua anak muntah usai menyantap nasi goreng dari SDN 19 Tugu Utara.
"Penanganan mendalam tentang penyebabnya sedang dilakukan oleh Dinas Kesehatan," kata Momon saat dihubungi, Senin, 16 September 2019.
Sebelumnya, dua anak yang merupakan kakak beradik muntah-muntah dan buang air setelah memakan nasi goreng yang diberikan SDN 19 Tugu Utara. Sang kakak berinisial ZAA membawa pulang nasi goreng lalu dimakan bersama dengan adiknya, LSZ.
ZAA, selamat setelah berobat di Puskesmas Kecamatan Koja. Sementara si adik meninggal saat dirawat di RSUD Koja. Pihak rumah sakit tak dapat memastikan apakah meninggal karena keracunan makanan.
Kepala Sekolah SD Negeri 19 Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Walisa Tri Agustiningsih, menyampaikan pejabat DKI datang ke sekolahnya hari ini dan mengikuti upacara pagi. Mereka yang hadir adalah Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko serta perwakilan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI. Selesainya upacara, mereka sarapan bersama murid-murid.
Walisa enggan mengomentari kasus yang terjadi di SDN 19 Tugu Utara. Dia berujar, pihak sekolah telah memberikan data seperti kronologis kejadian dan bagaimana pengolahan makanan di sekolah itu kepada Dinas Kesehatan DKI.
"Mereka mengamanatkan saya kalau ada yang bertanya silakan temui langsung ke Dinkes (Dinas Kesehatan). Mohon maaf," ujar Walisa.
Hingga berita ini diturunkan, Tempo sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti. Namun, Widyastuti tak merespons pesan Whatsapp dan panggilan telepon. Tempo juga mengirimkan pesan Whatsapp kepada Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Chafifah.
Terkait kasus dua anak muntah tersebut, Ani meminta Tempo untuk meminta penjelasan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fifi Mulyani. Namun Fifi belum membalas pesan teks dan panggilan telepon Tempo.