TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyalurkan 1,54 juta liter air bersih kepada warga pesisir yang terkena dampak kemarau panjang tahun ini.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bantuan air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan dilakukan oleh PDAM, Dinas Perkim, BPBD Kabupaten Tangerang.
"Sedangkan penanganan bencana kemarau dilakukan oleh PDAM TKR, Dinas Perkim, BPBD dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan," kata Zaki di kantornya, Rabu 18 September 2019.
Untuk penanganan areal persawahan ditangani langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan memberikan bantuan mesin pompa air dan membuat sumur bor.
Sementara itu, Dirut PDAM Kabupaten Tangerang, Rusdy Machmud mengatakan sejak awal Juli 2019 hingga pertengahan September 2019 sudah dibagikan sebanyak 308 mobil tangki.
Menurut dia, petugas siaga 24 jam membantu warga yang membutuhkan air bersih akibat kemarau sesuai instruksi bupati.
Dia mengemukakan dalam instruksi tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman (Perkim) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) setempat.
Namun koordinasi penyaluran air bersih bersama aparat Perkim dan BPBD setempat sesuai zonasi yang telah disepakati karena cakupan wilayah terdampak kekeringan semakin luas.
Pembagian zonasi bantuan air bersih ini untuk memudahkan pemetaan wilayah agar dapat disalurkan kepada daerah yang membutuhkan terkena dampak kemarau berkepanjangan ini.
Rusdy menambahkan pihaknya mengirimkan bantuan air kepada 10 kecamatan terdampak kemarau seperti Kecamatan Gunung Kaler, Kresek, Kronjo, Tigaraksa, Balaraja, Kemiri, Mekar Baru, Teluknaga, Legok dan Kecamatan Mauk.
Untuk mengatasi dampak musim kemarau panjang ini, petugas PDAM Kabupaten Tangerang menggunakan sebanyak enam mobil tanki yang dimiliki mulai pukul 09.00 wib hingga pukul 21.00 wib setiap hari. "Warga yang membutuhkan air bersih dapat dilayani dan bersabar karena keterbatasan armada truk tangki yang tersedia," katanya.