TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sepanjang Kamis 19 September 2019 belum menemukan titik terang penyebab luka yang dialami seorang pegawai Transjakarta yang ditemukan bersimbah darah di perlintasan kereta kawasan Gunung Antang, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi.
"Belum ada update. Korban masih dioperasi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo, Kamis petang, di Jakarta.
Menurut Hery, polisi hingga saat ini masih menduga PR, inisial nama si pegawai, melakukan percobaan bunuh diri. Petunjuknya adalah sayatan benda tajam di sekitar pergelangan tangan kiri korban serta pisau cutter di samping lengan kiri korban. Adapun luka lebam pada bibir diduga akibat terbentur saat terjatuh.
Hery mengatakan polisi masih kesulitan menjalin komunikasi karena pegawai di bagian kolektor tiket itu masih dalam perawatan intensif tim medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. "Korban belum bisa ditanya," katanya.
Hery baru bisa memastikan bahwah lokasi temuan PR dikenal sebagai kawasan prostitusi liar. Lokasinya tepat di sisi rel perlintasan kereta api listrik (KRL) kawasan Gunung Antang, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Masih tampak darah kering PR yang menempel di tiang listrik. Darah juga berceceran sepanjang 15 meter di sekitar tiang listrik dan sebagian darah telah ditutup warga setempat dengan adukan semen.
Tidak ada akses jalan bagi pejalan kaki yang menghubungkan langsung Jalan Matraman Raya menuju lokasi. Pejalan kaki harus menembus rangkaian bedeng yang tertutup rapat pintu seng di sisi Jalan Matraman Raya.
Kontur tanah yang menanjak di balik pintu seng tanpa petugas jaga itu, mengarah ke perlintasan kereta yang membelah bangunan bedeng di atas Jalan Matraman Raya.
Perempuan dengan rentang usia remaja hingga paruh baya tampak menghuni sejumlah bedeng. Hery mengatakan penyelidikan polisi belum sampai pada kesimpulan bahwa pegawai bagian kolektor tiket Transjakarta itu terlibat prostitusi.
Kepala Divisi Corporate Secretary dan Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan, masih fokus mengupayakan dan mendoakan kesembuhan PR. "Perusahaan akan menanggung segala biaya yang timbul untuk keperluan pengobatan dan healing post trauma," katanya.