TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menjelaskan mengapa pagar depan gedung eks Kodim Kalideres digembok sejak kedatangan para pengungsi pencari suaka balik dari kawasan Kebon Sirih.
"Memang dikunci, yang pertama agar bisa memantau orang yang keluar masuk, jadi nanti kita bikin register mereka (pencari suaka)," kata Taufan di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Sebab, melalui pendataan dan register, Taufan menyebut tidak ada lagi penambahan jumlah pengungsi dari luar, yang tempo hari pernah terjadi.
Alasan kedua adalah faktor keamanan dan kenyamanan lingkungan. Dikhawatirkan para pencari suaka keluar dan masuk ke pemukiman warga serta ke ruko-ruko.
Sejumlah pencari suaka bermain bola voli di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat, 13 September 2019. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Selain itu, anak-anak pencari suaka sering bermain di trotoar atau melintasi jalan raya, yang menyebabkan rawan terjadi kecelakaan. Apalagi lokasi pencari suaka bersebelahan dengan Sekolah Dian Harapan, dikhawatirkan berdampak dari segi kesehatan murid.
"Karena faktor keamanan lingkungan sekitar biar lebih aman. Kan mereka enggak langsung ke ruko-ruko orangnya," katanya
Meski pagar utama digembok, para pencari dapat keluar masuk melalui pintu belakang gedung eks Kodim selebar dua meter.
Taufan menyebut pihaknya belum meninjau kembali lokasi gedung eks Kodim. Namun, Taufan terus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pihak Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Indonesia untuk perpindahan pencari suaka.