TEMPO.CO, Jakarta - Perluasan pembatasan kendaraan pribadi berdasarkan plat nomor ganjil genap tak serta merta membuat pelanggan pembuatan plat nomor kendaraan melonjak. Ini setidaknya yang diaku dua penyedia jasa bikin plat nomor di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat: Lulung dan Pei.
Yang pertama, Lulung, ditemui Tempo mangkal di kios di Jalan Sukarjo Wiryopranoto. "Sama saja, tidak bertambah banyak," kata Lulung pada Jumat, 20 September 2019.
Lulung setiap harinya membuka jasa pembuatan plat nomor kendaraan mulai pukul 7 sampai 17 WIB. Dia memasang tarif Rp 70-150 ribu. "Kalau motor Rp 70 ribu, mobil Rp 150 ribu," katanya menerangkan.
Dia mengaku pelanggan datang untuk kasus plat nomor hilang atau rusak. Belum pernah untuk menyiasati aturan ganjil genap yang kini juga berlaku di antaranya di Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, Majapahit, dan Pintu Besar Selatan. "Biasanya plat hilang, jatuh di jalan, sudah rusak," kata Lulung.
Penyedia jasa serupa ditemui Tempo di Jalan Hayam Wuruk. Dia mengaku bernama Pei, usia 60 tahun, dan telah berada di sana sejak 1980-an. "Tidak ada (peningkatan), sama saja," kata Pei soal dampak perluasan aturan ganjil genap terhadap usahanya.
Untuk pembuatan plat nomor sepeda motor, Pei mengatakan meribu. minta tarif Rp 40 ribu. Sedangkan untuk roda empat Rp 70 ribu. "Sehari dua atau tiga set," kata Pei.
Penggunaan plat nomor palsu adalah satu modus yang diawasi bersamaan dengan perluasan ganjil genap. Perluasan itu sendiri termasuk dalam instruksi gubernur untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta dan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas.
MARVELA | ZW