TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik lapak industri rumahan pembakaran arang batok kelapa di Cilincing, Jakarta Utara, meminta perlindungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Salah satu pemilik, Nurheni, berharap Anies tak menutup sumber mata pencahariannya itu.
"Jangan hanya orang besar aja yang diladeni, kami juga rakyat kecil," kata Nurheni saat ditemui di lokasi usahanya di Jalan Cakung Drainase, pada Kamis, 19 September 2019.
Wanita 43 tahun itu mengharapkan sang gubernur mau melihat langsung lokasi lapak industri rumahan mereka itu yang dituduh telah mencemari udara lingkungan sekitar. Dia masih berharap Pemerintah DKI Jakarta tak menutup usaha produksi arang yang sudah berlangsung sejak 1993 itu.
"Kami dengan sangat hormat, bapak gubernur jangan ditutup, harapan kami cuma ini," ujar dia yang saat itu mulai terisak.
Sejumlah petugas membongkar pabrik arang dalam penertiban di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 19 September 2019. Pemkot setempat menutup 23 pabrik arang ilegal yang dinilai menjadi penyebab polusi udara bagi warga di sekitarnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Nurheni menuturkan bersama suami berbagi tugas memproduksi arang untuk menghidupi tujuh anak. Nurheni berharap pemerintah daerah tetap mengizinkan operasional rumah industri hingga akhir tahun. Menurutnya, perlu waktu untuk mencari lokasi usaha baru.
Pengusaha lain, Bahar, juga menginginkan kehadiran gubernur ke lapak usahanya itu. Harapannya agar Anies bisa memberikan solusi terbaik.