TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menjelaskan perhelatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di DKI Jakarta yang telah berlangsung selama 17 tahun, telah menginspirasi 200 kota di Indonesia dan luar negeri untuk mengadakan acara serupa. Beberapa kota di Indonesia yang menerapkan CFD seperti Jakarta, antara lain Bekasi, Depok, hingga Bogor.
"Hari ini kota London melaksanakan CFD, itu belajar dari Jakarta 5 tahun yang lalu. Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, hingga Kathmandu itu juga belajar dari Jakarta," ujar Alfred di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad, 22 September 2019.
Sedangkan untuk Jakarta, Alfred mengatakan ibu kota mencontoh konsep CFD dari Belanda. Di negara berjuluk Kincir Angin tersebut gagasan CFD muncul karena krisis bahan bakar. Konsep itu lalu diadopsi oleh Indonesia namun dengan tujuan berbeda, yaitu mengurangi kemacetan dan menekan tingkat polusi udara.
"Kami berharap CFD Jakarta dapat terus menjadi contoh untuk negara lain," kata Alfred.
CFD pertama kali diinisiasi di Jakarta pada 22 September 2001. Saat itu tujuan dari CFD adalah mengurangi ketergantungan masyarakat pada penggunaan kendaraan bermotor dalam beraktivitas, sehingga polusi udara dapat berkurang.
Namun selama 17 tahun pelaksanaan, tingkat pencemaran udara malah semakin meningkat. Pada tahun 2012 saja, udara DKI Jakarta telah memasuki kategori tidak sehat berdasarkan pengukuran polutan PM 2.5. Alfred berharap seiring makin lamanya pelaksanaan CFD, masyarakat dapat semakin mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan membantu mengurangi polisi udara.