Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

17 Tahun Car Free Day, Udara DKI Jakarta Tetap Tak Sehat

Editor

Febriyan

image-gnews
Seorang petugas Satpol PP melintas di depan lapak pedagang saat Car Free Day di ruas Jalan Sudirman, Jakarta, Ahad, 25 Agustus 2019. Kegiatan Car Free Day bertujuan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. TEMPO/Muhammad Hidayat
Seorang petugas Satpol PP melintas di depan lapak pedagang saat Car Free Day di ruas Jalan Sudirman, Jakarta, Ahad, 25 Agustus 2019. Kegiatan Car Free Day bertujuan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat memberikan kritik ihwal pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) yang telah memasuki usia ke-17. Menurut mereka, CFD saat ini tak begitu membawa dampak pada perbaikan kualitas udara di DKI Jakarta.

"CFD di memang menurunkan kadar polusi hingga 30 persen di Thamrin, tapi di Casablanca, Kebon Sirih, kadar polusinya justru meningkat," ujar Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin kepada Tempo, Ahad, 22 September 2019.

Safrudin menjelaskan selama ini pemerintah melakukan bias dalam mengukur keberhasilan CFD, yakni hanya menyampaikan informasi spasial ihwal keberhasilan penurunan polusi udara. Hal ini membuat seolah-olah pelaksanaan CFD sukses membuat kadar polusi udara turun.

Selain itu, Safrudin menjelaskan pelaksanaan CFD selama 17 tahun belum terlalu berhasil membuat masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. CFD hanya membuat masyarakat beradaptasi saat menggunakan kendaraan pribadi.

"Misal ada orang dari Ciledug mau ke Rawamangun di hari Minggu, dia bakal tetap pakai kendaraan pribadi, cuma rutenya saja yang ia ubah," kata Safrudin.

Sementara itu, Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Dwi Sawung menjelaskan CFD selama ini hanya bermanfaat untuk sarana rekreasi olahraga saja. Acara itu tak membawa dampak signifikan pada pengurangan polusi udara dan bahkan malah menambah masalah baru, yakni menghasilkan sampah yang jumlahnya tidak sedikit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau dampaknya pada pengurangan emisi, kecil sekali. Kalau mau CFD-nya lebih luas lagi," kata Sawung.

Lebih lanjut, Sawung menyarankan agar pelaksanaan CFD tak hanya hari Minggu saja. Sebab hal itu seolah membuat CFD bersifat event saja. Ia menyarankan CFD dilaksanakan mengikuti kadar tingkat emisi udara.

"Jadi car free day berdasarkan kondisi emisi saja, seperti di Paris," kata Sawung.

CFD pertama kali diinisiasi di Jakarta pada 22 September 2002. Saat itu tujuan dari CFD adalah mengurangi ketergantungan masyarakat pada penggunaan kendaraan bermotor dalam beraktivitas, sehingga polusi udara dapat berkurang.

Namun selama 17 tahun pelaksanaan CFD, tingkat pencemaran udara malah semakin meningkat. Pada tahun 2012 saja, udara DKI Jakarta telah memasuki kategori tidak sehat berdasarkan pengukuran polutan PM 2.5.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

13 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

16 jam lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

2 hari lalu

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat menghadiri rapat koordinasi daerah lintas perangkat daerah bidang sosial, kependudukan dan pencacatan sipil 2024 terkait masalah kependudukan dan kemiskinan di Jambi, Kamis (7/3/2024). ANTARA/HO-Disdukcapil DKI Jakarta
Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

5 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

11 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

12 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.


BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Secara Umum Berawan

19 hari lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Upaya modifikasi cuaca itu dilaksanakan oleh BNPB bersama BRIN, BMKG, TNI dan pihak terkait lainnya di wilayah Jakarta. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Secara Umum Berawan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini berkisar antara cerah berawan hingga berawan tebal.