Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ronaldo dan Ondel-ondel Jalanan dari Kampung Gaplok

Reporter

image-gnews
Dua orang seniman Betawi menggotong ondel-ondel di salah satu sanggar ondel-ondel di Jakarta, 7 September 2017. Maraknya pengamen ondel-ondel di ibu kota menyebabkan sanggar ondel-ondel tersebut sepi tawaran manggung. ANTARA FOTO
Dua orang seniman Betawi menggotong ondel-ondel di salah satu sanggar ondel-ondel di Jakarta, 7 September 2017. Maraknya pengamen ondel-ondel di ibu kota menyebabkan sanggar ondel-ondel tersebut sepi tawaran manggung. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamen ondel-ondel ini bernama Gilang Ronaldo. Dia baru melangkah beberapa meter ketika gerimis turun pada sebuah sore di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan. Rambutnya yang pirang karena kerap terbakar matahari dibiarkannya ganti menantang air dari langit. Sementara bocah berusia 11 tahun ini terus melangkah dengan kakinya yang telanjang.

Ronaldo adalah bocah pengamen ondel-ondel asal Kampung Gaplok, Senen, Jakarta Pusat. Dia berada satu kelompok dengan Malik Ahmad Ramadan (15) alias Madun, mengaku seorang pelajar SMK, dan Martin Nurohim (25) alias Katek, pengangguran.

"Kalau keluar sudah sore gini, biar hujan tetap jalan," kata Ronaldo menerangkan satu di antara kebiasaan mereka selama tiga tahun mengamen bareng.

Pada sore itu Tempo mengikuti perjalanan kelompok pengamen ondel-ondel ini ke Pamulang, Tangerang Selatan. Katek yang berada di dalam boneka ondel-ondel setinggi dua meter sembari mendorong gerobak musik. Sedangkan Gilang dan Madun membawa bekas kaleng cat untuk disodorkan ke setiap orang yang mereka temui.

Sepanjang sore--sepulang sekolah--hingga tembus dinihari, Ronaldo ikut dua rekannya itu menyusuri berkilo-kilometer panjang Jalan Siliwangi dan beberapa ruas jalan lainnya di Pamulang dan sekitarnya. Tak jarang mereka sampai ke daerah-daerah perbatasan kota itu dengan Kabupaten Bogor.

Gilang Ronaldo, 11 tahun, baju merah, bersama Malik Ahmad Ramadan (15) alias Madun, dan Martin Nurohim (25) alias Katek, saat ditemui sebelum memulai perjalanan nandak atau mengamen ondel-ondel pada Januari 2019. TEMPO/IMAM HAMDI

Lelah tak dirasa demi lembaran atau keping uang yang mengisi bekas kaleng cat. Apalagi kalau membayangkan, pagi-pagi sudah harus berangkat sekolah lagi. Ronaldo malah kecanduan mengamen ondel-ondel karenanya. Dia mengaku bisa membawa pulang bagiannya Rp 50-100 ribu setiap malam.

"Enak dapat uang," katanya sambil menambahkan, "Bisa buat tabungan untuk masuk SMP nanti."

Ronaldo nandak--istilah untuk mengamen ondel-ondel—mengikuti jejak sang kakak, Galang, 13 tahun. Galang telah lebih dulu turun ke jalan. “Kakak saya dengan kelompok lain. Sama-sama ngamen ondel-ondel,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Rumah Adat Khas DKI Jakarta dan Makna Filosofinya

27 November 2023

Rumah adat khas DKI Jakarta terdiri dari 4 macam, yakni rumah panggung, joglo, gudang, dan kebaya. Berikut makna filosofinya. Foto: Canva
Mengenal Rumah Adat Khas DKI Jakarta dan Makna Filosofinya

Rumah adat khas DKI Jakarta terdiri dari 4 macam, yakni rumah panggung, joglo, gudang, dan kebaya. Berikut makna filosofinya.


Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

16 November 2023

Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

Terima Pengurus Bamus Betawi, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi


Akhir Pekan di Setu Babakan, Merasakan Budaya Betawi di Tengah Ibu Kota

17 September 2023

Pentas kesenian lenong Betawi bejudul Putri Nyasar di amfiteater Zona A Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, dalam peringatan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-492, Sabtu, 22 Juni 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Akhir Pekan di Setu Babakan, Merasakan Budaya Betawi di Tengah Ibu Kota

Selain alamnya yang memikat, salah satu hal terbaik tentang Setu Babakan adalah keberadaan budaya Betawi yang masih hidup di sini.


6 Kampung Wisata di Jakarta, Cocok buat Edukasi dan Cari Makanan Khas

6 Juli 2023

Gapura Chinatown Jakarta berdiri megah di kawasan pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu, 3 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana
6 Kampung Wisata di Jakarta, Cocok buat Edukasi dan Cari Makanan Khas

Jakarta memiliki destinasi berupa kampung wisata dengan kearifan lokal yang tersebar di enam wilayah Ibu Kota, cocok untuk mengajak keluarga.


Sambut HUT DKI Jakarta ke-496, Begini Live Music Ondel-ondel Mewarnai CFD Hari Ini

11 Juni 2023

Atraksi budaya Betawi pada perayaan CFD di Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad 11 Juni 2023. Warga antusias menyaksikan atraksi budaya tersebut. TEMPO/Mirza Bagaskara
Sambut HUT DKI Jakarta ke-496, Begini Live Music Ondel-ondel Mewarnai CFD Hari Ini

Pertunjukan ondel-ondel mewarnai CFD Jakarta hari ini. Atraksi itu digelar untuk menyambut HUT DKI Jakarta ke-496.


RUU Kekhususan Jakarta Juga Atur Budaya Betawi, DKI: Tidak Hanya Sekadar Dilestarikan

24 Mei 2023

Pesilat menampilkan kesenian pencak silat Betawi dalam memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-495 Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta, Ahad, 19 Juni 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar pementasan kesenian tradisional khas Betawi termasuk Ondel-ondel pada 18-26 Juni 2022 di sejumlah lokasi, seperti Kota Tua, arena Pekan Raya Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, dan sejumlah pusat perbelanjaan. ANTARA/Aditya Pradana Putra
RUU Kekhususan Jakarta Juga Atur Budaya Betawi, DKI: Tidak Hanya Sekadar Dilestarikan

RUU Kekhususan Jakarta ini bertujuan mendorong Budaya Betawi sebagai kearifan lokal Jakarta.


DKI Jakarta Ajak Warga Meriahkan HUT ke-496 Kota Jakarta, Sekda: Kita Jaga

21 Mei 2023

Logo Hut Jakarta 496. Jakarta.go.id
DKI Jakarta Ajak Warga Meriahkan HUT ke-496 Kota Jakarta, Sekda: Kita Jaga

DKI Jakarta mengajak seluruh warga Ibu Kota untuk turut memeriahkan rangkaian Hari Ulang Tahun atau HUT ke-496 Kota Jakarta sejak 21 Mei hingga Juli.


Hari Pertama Lebaran Betawi 2023, Warga Serbu Kawasan Monas

20 Mei 2023

Kelompok musik mementaskan Tanjidor  saat Lebaran Betawi 2019 di lapangan silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2019. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Lebaran Betawi 2019 yang ke-12 bertemakan
Hari Pertama Lebaran Betawi 2023, Warga Serbu Kawasan Monas

Lebaran Betawi 2023 mulai digelar hari ini, Sabtu, 20 Mei 2023 di kawasan Monas.


Lebaran Betawi Tahun Ini Digelar 20-21 Mei, Ada Ondel-ondel hingga Kuliner

19 Mei 2023

Pemain grup musik mementaskan kesenian Tanjidor dalam Lebaran Tenabang 2022 di depan Kantor Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu 4 Juni 2022. Kegiatan yang menampilkan berbagai kesenian Betawi, makanan tradisional, perlombaan, dan bazar UMKM itu mengangkat tema KolaborAksi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Lebaran Betawi Tahun Ini Digelar 20-21 Mei, Ada Ondel-ondel hingga Kuliner

Lebaran Betawi kembali digelar pada 20-21 Mei 2023 di Monumen Nasional (Monas).


Festival Lebaran Cipayung, Ajang Silaturahmi Warga dan Tradisi Nyorog

7 Mei 2023

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menghadiri Festival Lebaran Cipayung di Agro Wisata Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 6 Mei 2023. Festival lebaran itu digelar selama dua hari, Sabtu hingga Minggu, 7 Mei 2023. ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur
Festival Lebaran Cipayung, Ajang Silaturahmi Warga dan Tradisi Nyorog

Dalam festival Lebaran Cipayung tahun ini, diangkat tradisi khas Betawi, Nyorog.