TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memasang kawat berduri di sepanjang gerbang utama Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat. Hal itu berkaitan dengan rencana demonstrasi mahasiswa dan masyarakat yang digelar hari ini, Selasa, 24 September 2019.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan pemasangan kawat berduri dilakukan untuk menghindari adanya upaya perusakan oleh pendemo seperti yang terjadi pada Senin malam. “Seperti kemarin itu goyang-goyang pagar. Kami sekat supaya tidak terjadi seperti itu lagi,” kata dia saat dihubungi pagi ini.
Terkait pengamanan, Harry mengatakan TNI dan Polri menerjunkan sekitar 15 ribu personel. Mereka disebar di dua titik, yaitu di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, serta di depan Kompleks Parlemen.
Meski begitu, Harry memastikan polisi tak akan melakukan tindakan represif jika situasi memanas. “Kami bertahan tidak menggunakan senjata api dan semua anggota yang terlibat di bawah kendali Kapolres Jakarta Pusat,” kata dia.
Selain itu, Harry mengatakan akan melihat dinamika di lapangan terkait batas waktu penyampaian pendapat. Jika nantinya ada audiensi kembali antara perwakilan pendemo dengan anggota dewan, maka polisi akan bernegosiasi dengan pendemo agar mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan kedua pihak.
Hal itu ditujukan untuk menghindari adanya kericuhan di lokasi demo. “Kami menghindari bentrokan fisik antara polisi dan masyarakat yang unjuk rasa. Pokoknya kami akan fasilitasi sebaik-baiknya untuk mahasiswa,” kata Harry.
Pada Senin, 23 September kemarin, ribuan mahasiswa menggelar aksi di depan gedung DPR dari siang hingga malam. Mereka menuntut DPR membatalkan hasil revisi UU KPK serta tidak mengesahkan RUU bermasalah seperti RKUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, RUU Minerba, dan RUU Ketenagakerjaan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengatakan aksi serupa akan kembali digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat bersamaan bersamaan rapat paripurna hari ini. Manik mengatakan mereka akan datang dengan massa lebih banyak dari yang sudah hadir sebelumnya. "Kami layangkan mosi tidak percaya kepada DPR dan kami akan menurunkan massa yang jauh lebih besar besok," kata dia kemarin.
Dalam aksi demonstrasi mahasiswa itu, sebagian massa sempat terprovokasi dan memaksa masuk ke dalam Kompleks Parlemen. Selain memanjat gerbang utama, mereka menggoyang-goyangkan pagar hingga rusak. Sekitar pukul 11.30 WIB kemarin malam, belasan pekerja sibuk meyambung lagi pagar besi yang terpisah dari tembok. Dua di antaranya dilas, sementara beberapa jeruji pagar masih bolong.