TEMPO.CO, Jakarta - Mantan personel grup musik Banda Neira, Ananda Badudu menyatakan ia akan tetap menggalang dana untuk aksi mahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat meski saat ini dana yang telah terkumpul di laman Kitabisa.com sudah jauh melebihi target, yakni Rp 131 juta. Target awalnya hanya Rp 50 juta.
Ananda menjelaskan alasan pihaknya memperpanjang penggalangan dana karena rapat paripurna pembahasan RUU KUHP masih akan diperpanjang sampai 30 September dari yang awalnya hari ini.
Baca Juga:
"Lalu Jokowi mengeluarkan statement tak akan membatalkan Perpu UU KPK. Jadi tanggal 24 September ini bukan puncak aksi, jadi donasi akan terus dibuka," ujar Ananda kepada Tempo, Selasa, 24 September 2019.
Sejak kemarin, Ananda menginisiasi pengumpulan dana untuk logistik aksi mahasiswa di Senayan. Tak sampai 24 jam, dana yang terkumpul di Kitabisa.com sudah ratusan juta rupiah dari target awal yang hanya Rp 50 juta.
Dalam deskripsi di situs Kita Bisa, Ananda menyebut donasi ini merupakan bentuk dukungan kepada mahasiswa yang memperjuangkan hak-hak masyarakat. Uang donasi rencananya akan dibelanjakan logistik, penyewaan mobil komando, alat kesehatan, dan transportasi para mahasiswa menuju Gedung DPR.
"Kenapa transportasi? Karena ada operasi untuk sabotase transportasi agar mahasiswa ga bisa datang ke DPR," ujar Ananda.
Ananda juga mengunggah tuntutan dalam aksi mahasiswa, yaitu membatalkan UU KPK, RUU KUHP, Revisi UU Ketenagakerjaan, UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3 serta sahkan RUU PKS, RUU Masyarakat Adat dan RUU Perlindungan Data Pribadi; membatalkan hasil seleksi calon pimpinan KPK dan menolak dwifungsi Polri.