TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa korban demonstrasi mahasiswa yang berujung rusuh kemarin tinggal 14 orang saja yang dirawat di rumah sakit. Tiga diantaranya masih dalam kondisi kritis.
"Per pukul 13.00 WIB jumlah yang tinggal di rumah sakit 14 orang," ujar Anies saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Rabu 25 Agustus 2019.
Anies mengatakan dari laporan sejumlah rumah sakit, sejak Selasa malam tercatat 273 orang dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Dia mengaku langsung meninjau ke rumah sakit tadi malam. Menuru Anies, mayoritas korban mengalami sesak napas dan kurang gula karena kelelahan. Korban demonstrasi yang berujung rusuh itu pun mayoritas sudah diperbolehkan pulang sejak malam tadi.
Anies menambahkan, dari ratusan korban tersebut tiga orang menjalani operasi akibat mengalami pendarahan di otak. "Ada tiga yang kritis yang harus operasi," ujarnya.
Anies mendoakan agar para korban tersebut bisa lekas pulih dan segera pulang. "Semoga semua bisa pulih dan tidak ada lagi yang dirawat," ujarnya.
Demonstrasi mahasiswa digelar di Komplek DPR RI Selasa kemarin. Ribuan mahasiswa melancarkan protes terkait pembahasan sejumlah revisi undang-undang bermasalah seperti revisi KUHP, revisi Undang-Undang Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, RUU Minerba dan RUU Ketenagakerjaan. Mereka juga mendesak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Peraturan pengganti undang-undang (Perpu) untuk membatalkan revisi Undang-Undang KPK yang telah disahkan sebelumnya.
Demonstrasi itu berujung rusuh setelah mahasiswa menolak untuk membubarkan diri pasca terpukul mundur dari depan gerbang Kompleks DPR RI. Aksi saling serang pun sempat terjadi antara mahasiswa dan polisi.