TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menemukan seorang buronan di antara ratusan massa demo di DPR yang sempat diamankan petugas.
"Ada satu orang yang mengaku nelayan. Dia mengaku dibayar, ternyata dia DPO Polsek Cilincing, dia langsung dijemput Polsek untuk diproses," kata Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto di kantornya, Rabu, 2 Oktober 2019.
Budhi hanya mengatakan orang tersebut adalah DPO kasus penganiayaan. Namun dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena kasusnya masih didalami petugas. "DPO kasus penganiayaan," kata dia.
DPO Polsek Cilincing tersebut diamankan bersama 173 orang lain yang awalnya berniat ikut demo di DPR. Diantara massa itu, polisi menemukan ada yang berstatus pekerja, sudah lulus sekolah dan putus sekolah.
Keberadaan mereka diketahui setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat soal ada anak-anak yang tidur di trotoar di depan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Terminal Bus dan Stasiun Tanjung Priok. Polisi pun bergerak ke TKP kemudian mengamankan mereka.
Polisi juga melakukan pendataan terhadap mereka. Dari situ, polisi mengetahui ada DPO diantara massa.
Selain DPO, polisi menemukan ada anak-anak yang berasal dari luar Jakarta, antara lain, dari Cirebon, Cikampek, Sumedang dan Kuningan. Para pelajar ini terlantar usai demo di seputaran DPR RI dan hendak pulang ke daerahnya namun kehabisan uang. "Boro-boro duit untuk pulang, untuk makan saja tidak ada, makanya mereka lemas," kata Budhi.
Para pelajar itu akhirnya bisa dipulangkan dengan bantuan Kak Seto dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).