TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara tengah melakukan pendataan ulang terhadap wilayah yang rawan genangan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi musim penghujan mendatang.
"Kita minta camat, lurah dan UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) untuk memperbarui data wilayah rawan genangan dengan melakukan pendataan ulang," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis, 3 Oktober 2019.
Menurut Ali, musim hujan diperkirakan akan tiba pada November mendatang. Karena itu, ia mengatakan penting bagi jajaran UKPD untuk mempersiapkan diri guna mengantisipasi potensi banjir.
Ali mengatakan data rawan genangan yang ada saat ini perlu diperbarui agar data yang terbaru bisa dituangkan dalam peta mitigasi bencana di wilayah Jakarta Utara. "Semua informasi terkait rawan genangan di wilayah segera dituangkan dalam satu peta mitigasi bencana," kata dia.
Menurut Ali, setelah menginventarisir data rawan genangan, selanjutnya akan dilakukan perbaikan dalam mengantisipasi genangan tersebut, antara lain memperbaiki pompa air yang rusak, menguras saluran air hingga mencari lokasi penampungan sementara untuk korban bencana yang layak dihuni. "Kami juga ingatkan agar seluruh petugas sigap dalam penanganan genangan demi kelancaran aktivitas masyarakat," ujarnya.
Ali mencontohkan, ketika gerimis mulai turun, petugas hendaknya langsung bergegas menggunakan jas hujan untuk membersihkan tali-tali air yang tersumbat.
Kepada masyarakat, Ali juga mengimbau untuk turut berkolaborasi dalam mengantisipasi genangan di wilayahnya masing-masing dengan cara membersihkan lingkungan dari sampah yang menyumbat saluran air. "Upaya lain, kita akan menggelar gerebek sampah bersama masyarakat sebagai contoh dalam upaya mengantisipasi terjadinya genangan," kata dia.