Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dekan FKUI Sarankan Jenazah Maulana Suryadi Diautopsi

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Keluarga menabur bunga di pusara makam Maulana Suryadi, korban demonstrasi pelajar 25 September 2019.
Keluarga menabur bunga di pusara makam Maulana Suryadi, korban demonstrasi pelajar 25 September 2019.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyarankan adanya tindakan autopsi untuk menyelidiki secara pasti penyebab kematian Maulana Suryadi, korban demonstrasi pelajar 25 September lalu. Menurut dia, hal itu untuk mengetahui apakah darah yang keluar dari telinga dan hidung korban itu disebabkan adanya trauma atau tidak.

"Iya (penyebabnya) harus dipastikan. Sebenarnya, kalau mau diautopsi baru tau jawabannya," ujar Ari saat dihubungi Tempo, Jumat 4 Oktober 2019.

Kematian Maulana Suryadi meninggalkan misteri setelah keluarganya menyatakan tak yakin dengan pernyataan polisi bahwa korban tewas karena sesak nafas. Hal itu karena Maspupah, ibu Maulana, menyatakan melihat adanya bekas luka lebam di sekujur tubuh anaknya.

Kakak Maulana, Bayu, juga menyatakan bagian belakang kepala adiknya terasa lembek. Selain itu, darah juga terus mengucur dari hidung dan telinga juru parkir di kawasan Tanah Abang tersebut.

Ari menyatakan proses autopsi akan mengetahui secara tuntas penyebab kematian. Menurut dia, sesak nafas yang berujung pada keluarnya darah bisa disebabkan banyak hal. Dia menyatakan hal itu bisa saja terjadi karena korban mengalami trauma dada. Misalnya dada terbentur dan menimbulkan pendarahan di dalam rongga dada, sehingga korban sesak napas.

Kedua, korban menderita radang paru-paru atau pneumonia. Menurut dokter yang mendalami ilmu penyakit dalam ini, pneumonia bisa menyebabkan gangguan pada pendarahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ari memaparkan darah yang mengalir dari tubuh jenazah mungkin saja terjadi. Hal itu, menurut dia bisa terjadi karena masih adanya sisa-sisa trauma yang terjadi pada korban.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono menyatakan Maspupah menolak proses autopsi terhadap anaknya. Hal itu disampaikan Maspupah saat menjemput jenazah Maulana Suryadi di Rumah Sakit Polri Kramatjati.

"Tidak mau diotopsi juga," ujar Argo di kantornya, Jumat, 4 Oktober 2019.

LANI DIANA| YUSUF MANURUNG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

37 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

38 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

47 hari lalu

Profesor Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi menyampaikan pidato dalam pengukuhan Guru Besar dalam bidang Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran UI, pada Rabu, 6 Maret 2024, di Aula IMERI, Kampus UI Salemba. Dok. Humas UI
Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

Sri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

48 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Soroti Dampak Perubahan Iklim, Mahasiswa FKUI Raih Juara SDGs Speak Up Competition di Malaysia

21 Februari 2024

Aisha Inaya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meraih 1st Runner Up of SDGs Speak Up Competition pada Global Goals Youth 2024 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Januari lalu. Dok. Humas UI
Soroti Dampak Perubahan Iklim, Mahasiswa FKUI Raih Juara SDGs Speak Up Competition di Malaysia

Prestasi ini bisa menjadi pemantik untuk seluruh mahasiswa FKUI agar terus berprestasi dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan dunia kesehatan.


FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

18 Februari 2024

Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan saat ditemui usai dikukuhkan sebagai Guru Besar di UI Salemba Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
FKUI Uji Klinis Final Vaksin Baru untuk TBC Tahun Ini

Setiap satu jam ada 16 orang meninggal karena TBC di Indonesia saat ini. Vaksin baru diharap mampu memangkas banyak jumlah korban dan waktu pengobatan


Prabowo Keliru Sebut Jumlah Fakultas Kedokteran 92, Kemendikbudristek: Total Sudah 115

5 Februari 2024

Prabowo Keliru Sebut Jumlah Fakultas Kedokteran 92, Kemendikbudristek: Total Sudah 115

Perlu pembinaan lebih lanjut dari Fakultas Kedokteran yang sudah berdiri, dibanding membangun yang baru dari tahap awal.


Guru Besar FKUI: Riset Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

31 Januari 2024

Prof. Dr. Drs. Kusmardi, M.S. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Kampus Salemba pada hari 27 Januari 2024. Dok. Humas UI
Guru Besar FKUI: Riset Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Dr. Drs. Kusmardi, M.S. dipimpin oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro di Aula IMERI FKUI Salemba.