TEMPO.CO, Jakarta - Sukudinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat masih ada 124 kepala keluarga di RT 15 RW 07 Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan masih buang air besar atau BAB sembarangan. Salah satu alasannya karena mereka tidak punya jamban sehat dan bak pembuangan kotoran atau septic tank.
Ketua RT 15, Sitanggang membantah jika warganya masih BAB sembarangan. Namun mereka memang belum memiliki septic tank.
Baca Juga:
"Sebenarnya ada jamban, cuma pembuangannya dialirkan ke kali. Mungkin ada warga punya jamban, tapi mungkin enggak layak pembuangannya," kata Sitanggang di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
Menurut Sitanggang, sudah ada rencana untuk membangun septic tank namun terkendala persoalan lahan. "Itu memang sudah direncanakan, tapi yang kita kendalakan begini kalau umpamanya kita buatkan tempatnya dimana? Kalau dibuatkan untuk pembuatan dari mana?" kata dia.
Sitanggang juga mengkhawatirkan jika bak penampungan kotoran telah digunakan berkelanjutan, akan ada biaya untuk pemeliharaan dan penyedotan yang belum terpikirkan sumber dananya.
Sejauh ini, kata Sitanggang, kejelasan tentang instalasi bak penampungan kotoran sudah dirapatkan di tingkat RW. Ia pun mengharapkan pemasangan septic tank itu tidak hanya untuk jangka pendek. "Agar kali di sekitar RW 15 menjadi bersih dan tidak berbau oleh kotoran warga sekitar," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jakarta Barat Inad Luciawati Rustam Effendi sebelumnya juga menyayangkan kawasan Tanjung Duren Utara masih ada yang BAB sembarangan lantaran kawasan tersebut dekat dengan pusat kota Jakarta. "Padahal dari kantor ini (Kelurahan Tanjung Duren Utara) masih terlihat Monas. Saya malu ada warga di sini BAB-nya sembarangan,” ujar istri Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi itu. Ia pun meminta seluruh jajaran kelurahan dan kecamatan untuk menyediakan fasilitas jamban bersih agar kebiasaan buruk warga tersebut hilang.