Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Makan Kerang Hijau, Terutama yang dari Teluk Jakarta

Editor

Febriyan

image-gnews
Nelayan mengumpulkan kerang hijau dari sebuah kapal di Pantai Cilincing yang dipenuhi sampah plastik, di Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Menurut WWF Indonesia, masalah sampah plastik di Indonesia perlu penanganan serius. REUTERS/Willy Kurniawan
Nelayan mengumpulkan kerang hijau dari sebuah kapal di Pantai Cilincing yang dipenuhi sampah plastik, di Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Menurut WWF Indonesia, masalah sampah plastik di Indonesia perlu penanganan serius. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manager Konservasi Taman Impian Jaya Ancol Yus Anggoro Saputra memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi kerang hijau. Jika pun ingin mengkonsumsi kerang hijau, dia menyarankan bukan yang berasal dari Teluk Jakarta.

"Kerang hijau memiliki peran memfilter kotoran dan logam berat, jadi tidak layak dikonsumsi. Kalau mau makan seafood, mending cari yang lain. Kalau pun mau konsumsi kerang hijau, cari di lokasi selain Jakarta," kata Yus di Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 6 Oktober 2019.

Yus memaparkan saat ini Teluk Jakarta telah tercemar 21 ton sampah yang mengalir dari 13 sungai setiap harinya. Dari hasil penelitian pakar kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), limbah dan sampah itu U mengakibatkan kondisi air mengandung silikat sebesar 52.156 ton, fosfat 6.741 ton, dan nitrogen 21.260 ton.

Kerang hijau yang berperan menyaring air laut pun ikut tercemar. Dari temuan IPB, ditemukan berbagai polutan logam berat di dalam kerang hijau asal Teluk Jakarta, seperti misalnya merkuri (Hg), cadmium (Cd), timbal (Pb), krom (Cr), dan timah (Sn).

Kandungan limbah ini dapat berdampak keracunan bagi yang mengonsumsinya hingga mengakibatkan kanker dan kegagalan organ jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun berbahaya untuk dikonsumsi, Yus menjelaskan kerang hijau tetap harus dibudidayakan karena sifatnya yang dapat menyerap limbah. Ia mencontohkan 1 kilogram kerang hijau mampu menjernihkan 10 liter air yang keruh hanya dalam waktu 1 jam. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi polusi di laut Jakarta.

Atas dasar hal itu, PT Taman Impian Jaya Ancol bersama 105 sukarelawan menyebarkan 1 ton kulit kerang hijau di pantai Ancol yang terletak di kawasan Teluk Jakarta. Kulit kerang itu nantinya akan menjadi tempat menempelnya bibit kerang hijau untuk berkembang.

"Dalam waktu 3 bulan kerang sudah dewasa dan mampu menyerap polutan," kata Yus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

22 Januari 2024

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebut proyek Giant Sea Wall, proyek itu menurutnya bukan satu-satunya mengatasi masalah banjir air rob.


Kesiapan Operasi Kereta Cepat Dipertanyakan

12 April 2023

Kesiapan Operasi Kereta Cepat Dipertanyakan

Empat bulan menjelang tenggat pengoperasian, skema operasi dan perawatan kereta cepat Jakarta-Bandung berubah.


Cegah Jakarta Tenggelam, Heru Budi Genjot Giant Sea Wall dan Tanggul Pantai, Apa Bedanya?

5 Januari 2023

Suasana proyek pembangunan tanggul raksasa pengaman pantai (Giant Sea Wall) di kawasan Muara Baru Jakarta, 28 Desember 2017. Pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi banjir pasang air laut (rob) dan abrasi di kawasan pesisir Ibu Kota. Tempo/Fakhri Hermansyah
Cegah Jakarta Tenggelam, Heru Budi Genjot Giant Sea Wall dan Tanggul Pantai, Apa Bedanya?

Cegah Jakarta tenggelam, Heru Budi Hartono terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai.


3.000 Mangrove Ditanam di Pantai Indah Kapuk, Wali Kota: 13 Sungai Bermuara di Teluk Jakarta

2 Oktober 2022

Pengunjung menaiki perahu saat menyusuri Hutan Mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Sabtu 24 September 2022. Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga Juni 2022 realisasi penanaman mangrove mencapai 38 ribu atau 54,28 persen dari target 70 ribu pohon mangrove. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
3.000 Mangrove Ditanam di Pantai Indah Kapuk, Wali Kota: 13 Sungai Bermuara di Teluk Jakarta

Sebanyak 3.000 mangrove ditanam di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.


6 Jenis Kerang Laut yang Aman Dikonsumsi, Pernah Cicipi Kerang Bambu?

6 Agustus 2022

Kerang bambu. Shutterstock
6 Jenis Kerang Laut yang Aman Dikonsumsi, Pernah Cicipi Kerang Bambu?

Kerang laut merupakan salah satu jenis makanan laut yang banyak digemari. berikut 6 jenis kerang yang aman dikonsumsi, salah satunya kerang bambu.


Pencemaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi

3 Agustus 2022

Seorang pria mengais sampah di Teluk Jakarta, kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 23 Januari 2021. Kurangnya jumlah dan kemampuan pengolah limbah medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan mungkin menyebabkan bocornya limbah medis ke lingkungan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pencemaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi

Jumlah sampah mikroplastik di muara sungai yang menuju Teluk Jakarta meningkat semasa pandemi. Berasal dari APD dan masker medis.


Mikroplastik dari Masker di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Meningkat Tajam

3 Agustus 2022

Seorang warga memisahkan sampah plastik dari tumpukan sampah di aliran Sungai Ciliwung, Jakarta, 20 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Mikroplastik dari Masker di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Meningkat Tajam

Terdapat peningkatan mikroplastik bentuk benang yang terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis.


BMKG Tanjung Priok Minta Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob 6-7 Desember

6 Desember 2021

Warga membawa anaknya melintasi banjir pasang air laut atau rob  di Kampung Japat, Ancol, Pademangan, Jakarta, Sabtu 4 Desember 2021. Rob yang diprediksi BMKG berlangsung dari 2-9 Desember 2021 di Jakarta tersebut mengakibatkan ratusan tempat tinggal terendam dan aktivitas perekonomian serta pelayanan publik setempat menjadi terhambat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
BMKG Tanjung Priok Minta Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob 6-7 Desember

Wilayah pesisir Jakarta yang perlu waspada datangnya rob yaitu, Sunda Kelapa, Muara Angke, Muara baru dan Pluit.


DKI Tutup Saluran Air Limbah PT B karena Diduga Sebabkan Pencemaran

30 November 2021

Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menutup saluran limbah milik pabrik farmasi di Jakarta Utara karena diduga mencemari lingkungan, Selasa (30/11/2021). ANTARA/HO-Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
DKI Tutup Saluran Air Limbah PT B karena Diduga Sebabkan Pencemaran

Dinas Lingkungan Hidup DKI menutup saluran air limbah milik PT B di Jakarta Utara karena diduga menyebabkan pencemaran lingkungan.


Saluran Limbah Pabrik Pencemar Paracetamol di Teluk Jakarta Ditutup Paksa

30 November 2021

Foto udara teluk Jakarta wilayah Muara Baru, Jakarta, Senin, 11 Oktober 2021. Kandungan paracetamol ditemukan di muara Angke dan Ancol dengan konsentrasi sangat tinggi.  TEMPO/Subekti.
Saluran Limbah Pabrik Pencemar Paracetamol di Teluk Jakarta Ditutup Paksa

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menutup paksa saluran limbah atau IPAL pabrik farmasi PT MEF yang mencemari Teluk Jakarta dengan Paracetamol