Menurut Ninoy, sang habib sempat bertanya kepada massa dalam masjid apakah mobil ambulans sudah datang. Ambulans itu rencananya bakal digunakan mengangkut mayat Ninoy untuk dibawa ke lokasi kerusuhan. Namun massa menjawab belum ada ambulans yang datang.
"Sejak demo reda sekitar pukul 02.00 (1 Oktober 2019), habib itu yang merancang untuk membunuh saya bersama penyedia ambulans yang mengaku sebagai tim medis," ujar Ninoy.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan kalau sudah ada sebelas tersangka terkait kasus Ninoy Karundeng. Di antaranya ada yang disangka mencuri data dari ponsel dan laptop Ninoy.
Ada pula yang mengintimidasi, menganiaya, dan merancang pembunuhan. Juga yang merekam video penyekapan dan penganiayaan serta menyebarluaskannya.
Hingga berita ini dibuat belum ada keterangan dari Polda Metro Jaya perihal lokasi peristiwa itu. Namun seorang anggota Dewan Kemakmuran Masjid Al Falah, Iskandar, membantah jika penyekapan dan penganiayaan terjadi di dalam masjid itu. "Gak masuk akal itu," ujar dia kepada Tempo, Senin 7 Oktober 2019.