TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan wilayahnya belum bebas dari warga yang buang air besar atau BAB sembarangan.
"Masih ada dua wilayah di Kramat Pulo dan Johar Baru," kata Irwandi saat dihubungi, Selasa, 8 Oktober 2019.
Di Kampung Pulo misalnya, ada sekitar 20 kepala keluarga yang buang air besar di sungai karena belum mempunyai jamban.
Pemerintah, kata dia, sudah menganggarkan pembuatan septic tank komunal untuk kedua wilayah tersebut. "Perencanaan pembangunannya ada di Sudin Lingkugan Hidup," katanya.
Selain di Jakarta Pusat, kasus buang air besar di sungai juga masih ditemukan di Jakarta Barat. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menyatakan sebagian warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan masih melakukannya.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini mengungkapkan 214 Kepala Keluarga (KK) di 4 RW wilayah Tanjung Duren Utara belum memiliki jamban sehat dan memilih BAB di saluran air. Kondisi terburuk paling banyak dialami oleh warga di RT 15 RW 07, yakni 124 KK.
Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta mengatakan akan membuat septic tank komunal atau bak pembuangan kotoran komunal sebagai upaya mewujudkan jamban bersih di kawasan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat.
"Memang rencana ada semacam pembuatan jamban komunal yang dilakukan secara bersama. Sudah di sosialisasikan oleh lurah hanya kita nunggu pelaksanaan," ujar Didit di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
Didit mengatakan pihaknya berusaha merangkul stakeholders untuk membangun jamban komunal dalam waktu dekat untuk memberantas BAB sembarangan yang menyebabkan pencemaran air sungai dengan bakteri E. coli. Hingga kini anggarannya belum tersedia meski kebutuhan sudah sangat mendesak.