TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penjual kerang hijau di Pasar Ikan Muara Karang menyatakan tak pernah mendapatkan keluhan atau pun keraguan dari pembelinya terkait kualitas dagangan mereka. Pemberitaan soal kerang hijau tak layak dikonsumsi juga tak menurunkan minat masyarakat terhadap panganan laut tersebut.
"Gak ada pengaruh sih, biasa-biasa aja penjualannya. Tidak ada juga yang bertanya tentang kualitas," ujar seorang pedagang yang tak mau disebutkan namanya kepada Tempo, Selasa 8 Oktober 2019.
Si pedagang mengaku bisa menjual sebanyak 50 kilogram kerang hijau pada hari kerja. Pada akhir pekan, omsetnya bisa berlipat ganda.
"Kalau hari biasa ya tidak rame karena kan pada kerja, biasanya kerang hijau habis terjual itu di hari sabtu dan minggu karena pada libur,” kata pedagang tersebut.
Nurcahyo, pedagang lainnya, menyatakan kerang hijau yang dijual di Pasar Ikan Muara Karang bukan berasal dari Teluk Jakarta yang beberapa hari ini diributkan. Dia mengaku tahu jika kerang hijau dari sana tak layak untuk dikonsumi.
Baca Juga:
"Kami mengambil kerang hijau dari Tangerang, Teluk Banten karena yang sehat itu dari Teluk Banten," ujarnya.
Dia menambahkan, kerang hijau dari dua wilayah tersebut memiliki ciri tersendiri. Yang berasal dari Teluk Jakarta, menurut dia, biasanya berukuran kecil dan cenderung lonjong. Sementara kerang dari Teluk Banten biasanya besar dan agak membulat.
Sebelumnya PT Pembangunan Jaya Ancol melakukan program Restorasi Kerang Hijau untuk memfilter air laut di Teluk Jakarta yang sangat tercemar. Manajer Koservasi Ancol, Yus Anggoro Saputra, menyatakan satu kilogram kerang hijau bisa memfilter 10 liter air dalam waktu satu jam.
Dia pun menghimbau masyarakat untuk tak mengkonsumsi kerang hijau secara umum. Namun, jika pun ingin mengkonsumsinya, dia menyarankan bukan yang berasal dari Teluk Jakarta.
"Kerang hijau memiliki peran memfilter kotoran dan logam berat, jadi tidak layak dikonsumsi. Kalau mau makan seafood, mending cari yang lain. Kalau pun mau konsumsi kerang hijau, cari di lokasi selain Jakarta," kata Yus Ahad kemarin.