TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Warga Kampung Koceak, Setu, kota Tangerang Selatan sudah lima bulan mengalami kekeringan sehingga sulit mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari- hari.
"Kering susah air seperti ini udah lima bulan, kalau buat masak kita biasanya beli air galon isi ulang harganya Rp 6 ribu per galon," kata Yuli (39), warga kampung Koceak RT 06 RW 02, Setu, Tangerang Selatan, Rabu 9 Oktober 2019.
Menurut Yuli, warga terpaksa menggunakan air kali Cisalak untuk mandi dan menyuci pakaian. "Soalnya kita susah air, kalau buat masak dan mandi anak-anak ya beli air galon. Mudah-mudahan tidak apa-apa mandi di kali," ujarnya.
Pada saat mengalami kekeringan, kata Yuli, warga kampung berusaha memperdalam dan membuat sumur di berbagai tempat. Tetapi air juga tidak mau keluar.
Warga kampung Koceak sempat menerima bantuan air bersih. "Tapi hampir sebulan kosong dan ini Alhamdulillah air bersih datang lagi buat keperluan sehari-hari," ujarnya.
Direktur Utama PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) Dudung E Diredja mengirimkan satu unit mobil tangki berisi air bersih pada hari ini.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kota Tangerang Selatan itu mendengar warga kampung Koceak mengalami kekeringan panjang. "Kita kirim satu mobil tangki air bersih untuk kebutuh warga Koceak, ini kita kirim mobil berisi 5.000 liter air bersih, nantinya ke depan kita akan berkolaborasi dengan pemkot Tangsel atau Provinsi Banten untuk menanggulanginya," katanya.
MUHAMMAD KURNIANTO