Terakhir Abdul mendatangi demo mahasiswa di Gedung DPR, Jakarta Pusat pada 24 September 2019. Dia mengatakan sempat melihat sebentar demo itu di malam hari. "Saya mampir saja pulang lihat demonstrasi. Wih penuh sekali," ucap dia.
Sebelumnya, polisi menangkap Abdul di daerah Cipondoh, Tangerang. Dia diduga memberikan dana untuk melancarkan peledakkan bom saat aksi Mujahid 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 28 September 2019.
Polisi menemukan lebih dari 20 bom ikan di rumah Abdul. Menurut Abdul, bom itu bukan untuk menggagalkan pelantikan calon presiden 2019-2024, Joko Widodo alias Jokowi, melainkan menyasar tujuh titik pusat bisnis di Ibu Kota. Dia juga membantah telah mengucurkan dana.
Abdul mengungkapkan, Soenarko lah yang pertama kali menginginkan ledakan di tujuh titik tersebut. Rencana 'membuat letusan dan ledakan' dibahas dalam sebuah rapat di rumah mantan jenderal TNI di Ciputat, Tangerang Selatan, pada 20 September 2019.
"Kalau ada andil saya, itu cuma memberikan bensin tiga liter dan (tumpangan) tempat tinggal," ucapnya membandingkan dengan sangkaan penyandang dana yang diberikan polisi terhadap dirinya.