TEMPO.CO, Jakarta -Pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gembong Warsono, soal pembangunan rumah susun di Kampung Akuarium dinilai ingin mengganggu program pro rakyat kecil. Hal ini disampaikan koordinator Advokasi Urban Poor Consortium (UPC), Gugun Muhammad.
"Pernyataan Gembong Warsono cenderung hanya ingin menjegal dan mengganggu program pro rakyat kecil yang sedang dijalankan Pemda DKI Jakarta. Padahal PDIP memiliki slogan 'partaine wong cilik'," kata Gugun dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Oktober 2019.
Sebelumnya, Gembong menyebut, rencana pembangunan rusun di Kampung Akuarium tak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi. Karena itu, Fraksi PDIP DPRD DKI bakal menolak usulan anggaran pembangunan Kampung Akuarium.
Menurut Gugun, apa yang disampaikan Gembong jauh dari fakta. Dia menjelaskan pemerintah DKI dapat membangun rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Akuarium. Sebab, Gugun melanjutkan, Kampung Akuarium berada dalam zonasi pemerintahan daerah alias P3.
"Jika kita baca pada lampiran Perda RDTR maka dapat kita ketahui bahwa pada zonasi pemerintahan daerah dapat dibangun rumah susun umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah," jelas dia.
Gugun mengimbau Gembong dan anggota DPRD lain membaca dan mempelajari terlebih dulu aturan yang ada sebelum menyampaikannya ke publik. Dia juga mengimbau dewan yang menjadi oposisi pemerintah DKI tak mengorbankan kepentingan rakyat kecil.
"Apalagi terkait dengan hak dasar yaitu hak atas tempat tinggal yang telah dijamin konstitusi hanya untuk kepentingan persaingan kekuasaan semata," ucap dia.
Pemerintah DKI bakal memulai pembangunan Kampung Akuarium, pada 2020. Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Triyanto mengatakan akan dibangun 142 unit rumah tipe 27. Konsepnya adalah rumah berlapis dengan tinggi maksimal empat lantai.
Menurut Triyanto, tahun ini berjalan proses dan lelang perencanaan sehingga pembangunan rusun di Kampung Akuarium baru terealisasi 2020. Dia menyatakan belum mengetahui anggaran pembangunan lantaran masih menunggu proses lelang dan Detail Engineering Design (DED).