Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Tewasnya Akbar Alamsyah Pasca Demonstrasi di DPR

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Suasana haru mewarnai proses pemakaman Akbar Alamsyah korban kerusuhan demo DPR di Pemakaman Umum Cipulir Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Suasana haru mewarnai proses pemakaman Akbar Alamsyah korban kerusuhan demo DPR di Pemakaman Umum Cipulir Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAkbar Alamsyah menjadi korban tewas kedua akibat gelombang demonstrasi di DPR yang menolak sejumlah revisi undang-undang bermasalah. Keluarga sempat kebingungan mencari pemuda berusia 19 tahun itu.

Fitri Rahmayani, kakak kandung Akbar menceritakan adiknya itu pamit untuk pergi menonton demonstrasi bersama dua rekannya pada Rabu 25 September 2019. Akbar tak kunjung pulang hingga keesokan harinya.

Rekan-rekan Akbar sempat mencoba mencari keberadaannya pada Kamis, 26 September 2019. Namun upaya mereka tak mendapatkan hasil. Keesokan harinya, mereka akhirnya memberitahukan keluarga bahwa Akbar menghilang.

Menurut Fitri, pihak keluarga sempat mencari keberadaan Akbar di Polres Jakarta Barat. Di sana, tertera nama Akbar Alamsyah sebagai salah satu orang yang ditangkap polisi terkait demonstrasi yang berakhir dengan kericuhan tersebut.

"Di Polres Jakbar ada nama Akbar tertulis di situ, tapi kami tidak dibolehkan menjenguk ataupun melihat. Mama sempat nitip ke petugas makanan dan pakaian buat Akbar tapi tidak tahu dikasih, apa enggak," kata Fitri saat ditemui usai menguburkan jasad Akbar Jumat kemarin, 11 Oktober 2019.

Pada hari yang sama, lanjut Fitri, keluarga mendapat pesan berantai yang mengabarkan ada korban tanpa identitas dirawat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat. Pihak keluarga pun bergegas menuju ke sana.

Kepastian bahwa Akbar dalam kondisi kritis di dapatkan keluarga dari pihak Rumah Sakit Pelni. Namun pihak rumah sakit mengabarkan Akbar sudah dirujuk ke RS Polri Kramatjati sekitar pukul 12.30 WIB siang itu.

"Padahal di jam itu kami sedang di Polres Jakarta Barat. Di sana petugas tidak ada kasih info apa-apa soal Akbar, cuma bilang nama Akbar ada di situ, tapi tidak bisa dikunjungi karena urusan pemeriksaan," kata Fitri.

Khawatir dengan kondisi adiknya, Fitri langsung mendatangi RS Polri Kramatjati. Tiba di sana pukul 00.30 WIB Sabtu 28 September, dia tidak diizinkan bertemu karena alasan sudah lewat jam besuk.

Pihak keluarga baru diperbolehkan melihat Akbar yang dirawat di ruang ICU pada Sabtu siang. Petugas, kata Fitri, hanya memperbolehkan salah satu orang tua untuk menemui Akbar.

Rosminah, ibunda Akbar, sempat tak mengenali anaknya yang dirawat di ruang ICU RS Kramatjati. Pasalnya seluruh wajah Akbar membengkak dan dipasang selang di bagian mulut.

"Mama yang liat, wajahnya itu sudah tidak bisa dikenali. Kepalanya besar kayak kena tumor gitu, bibirnya jontor, bengkak sampai menutup lobang hidung, mata kiri bengkak, kalau badan sampai kaki baik-baik saja tidak ada tanda luka atau apa," kata Fitri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga memastikan Akbar tidak memiliki riwayat penyakit. Tapi ketika ditemukan di rumah sakit, Akbar harus jalani operasi, ada catatan mengatakan infeksi saluran kemih dan harus menjalani cuci darah selama lima kali.

Menurut Fitri, kondisi adiknya tersebut tak membaik meskipun mendapatkan perawatan di RS Polri Kramatjati. Akbar pun dirujuk ke RSPAD pada Senin 30 Oktober 2019. Setelah menjalani perawatan selama 11 hari, Akbar pun akhirnya tewas pada Kamis 10 Oktober kemarin.

Polisi sempat menyebutkan bahwa Akbar mengalami luka parah karena terjatuh dari pagar Restoran Pulau Dua, yang terletak di Jalan Gatot Subroto, samping gedung DPR. Namun belakangan polisi meralat pernyataan itu dan menyatakan Akbar ditemukan aparat berada di trotoar di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

"Anggota ini menolong seorang lelaki yang tergeletak di trotoar dan dibawa ke Polres Jakarta Barat," ujarnya.

Akbar lantas dibawa ke Polres Jakarta Barat untuk didata. Setelah itu, menurut Argo, Akbar sempat diberikan pertolongan pertama oleh Tim Medis Polres Jakarta Barat sebelum akhirnya dilarikan ke RS Pelni.

Argo juga menyatakan bahwa polisi sempat menetapkan Akbar sebagai tersangka provokator kericuhan tersebut. Pasalnya, kata Argo, sejumlah saksi menyebutkan Akbar ikut melakukan pelemparan kepada polisi.

Namun cerita polisi itu diragukan oleh keluarga. Menurut keterangan rekan-rekan Akbar, mereka tak sempat mencapai ke Gedung DPR karena kondisi sudah ricuh malam itu.

"Enggak mungkin karena jatuh di pagar, dia nggak sampai ke gedung DPR," ujarnya.

Dia juga membantah adiknya sebagai provokator. Menurut dia, Akbar dan rekan-rekannya hanya menonton demonstrasi di DPR.

TAUFIQ SIDDIQ|ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

7 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

8 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

8 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

8 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

8 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

9 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

9 hari lalu

Penutupan jalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 pada hari ini, Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

Menjelang penetapan hasil Pemilu hari ini, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat yang berada di depan Kantor KPU, ditutup.


Serba-serbi Jelang Penetapan Hasil Pemilu KPU: Demo di DPR hingga KPU Papua Sewa Pesawat

9 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Serba-serbi Jelang Penetapan Hasil Pemilu KPU: Demo di DPR hingga KPU Papua Sewa Pesawat

KPU RI akan menetapkan hasil pemilu hari ini. Berikut serba-serbi menjelang penetapan tersebut, mulai dari demontrasi hingga KPU Papua sewa pesawat.


Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

9 hari lalu

Mantan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam demonstrasi GPKR menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan menolak pemilu curang. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

10 hari lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.