TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pegowes atau pengendara sepeda yang melewati jalur sepeda yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menyatakan masih merasakan tidak aman karena kerap dipepet pemotor.
“Sudah bagus, cuma untuk keamanannya masih kurang,” ujar Nandi, saat ditemui di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Sabtu, 12 Oktober 2019. Dia merasakan masih belum cukup nyaman dan aman, karena sejumlah pengguna sepeda motor masih menerobos masuk ke jalur sepeda yang saat ini masih diuji coba tersebut.
"Sepertinya jangan hanya marka saja, tetapi perlu dibangun pembatas seperti di jalur Trans Jakarta agar tidak ada yang menerobos," demikian Nandi.
Nandi menjelaskan jika lalu lintas masih lengang seperti akhir pekan tidak masalah karena masih dapat dilewati dengan nyaman, namun sepeda motor banyak menerobos jalur sepeda saat jalur padat.
Ojek online menyerobot jalur sepeda di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin, 23 September 2019. Tempo/Marvela
Nandi yang setiap hari beraktivitas menggunakan sepeda ini berharap supaya pemerintah segera membangun pembatas jalan untuk jalur sepeda terutama di sepanjang Jalan Pemuda dan Pramuka.
Pegowes lainnya Fairus juga merasa bahwa jalur sepeda yang ada di Jakarta Timur belum cukup aman. “Senang, jadi para pengguna sepeda punya jalur khusus jadi tidak lewat trotoar lagi, tapi masih kurang aman karena masih banyak motor yang masuk dan parkir sembarangan di jalur sepeda,” ucap Fairus.
Para pengguna sepeda juga harus lebih berhati-hati, karena jalur sepeda di Jalan Pemuda dan Jalan Pramuka banyak penutup saluran air. “Ada penutup saluran air jadinya jalanan gak mulus,” kata Fairus yang kerap bersepeda ke kampus.