TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu mencatat total pengunjung Pulau Kelapa saat Festival Seribu Utara melampaui target.
"Alhamdulillah, acara kemarin menurut catatan kami mendatangkan lebih dari target 2.000 pengunjung yang datang," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia di Jakarta, Minggu 13 Oktober 2019.
Cucu mengatakan perhitungan tersebut didapatkan dari pengunjung yang berlayar dari Kali Adem Muara Angke, Marina Ancol, Sunda Kelapa Kemayoran dan Rawa Saban Tangerang.
Hingga Sabtu siang tercatat sebanyak 1.809 pengunjung mendatangi Pulau Kelapa. Hingga sore hari, pengunjung yang datang dari dermaga makin bertambah ramai.
Festival Seribu Utara digelar sebagai bagian dari usaha mempromosikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata Jakarta.
Acara tersebut juga sekaligus mengkampanyekan wisata ke pulau aman bagi pengunjung, agar tidak takut berkunjung ke pantai.
"Apalagi kemarin awal tahun, wisata kita tersendat karena pengaruh tsunami Banten, orang pada takut ke pantai. Acara ini menunjukkan kalau wisata ke pulau itu aman," kata dia
"Jadi bisa dibayangkan Pulau Seribu dengan potensi yang ada, Jabodetabek hanya 30 persen yang tahu, ini juga salah satu tugas pemerintah untuk promosi dengan bikin agenda," ujar dia.
Alunan musik reggae yang dibawakan band PMR hingga Tony Q Rastafara menggoyang pengunjung Festival Seribu Utara di lapangan sepak bola Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.
Acara dibuka dengan band pembuka Santri Rock. Penampilan bintang tamu dilanjutkan dengan penampilan Band PMR yang membawakan aliran dangdut dan reggae rancak, menjadi musik pemanasan bagi para pengunjung.
Selanjutnya, Jalie Gimbals membawakan tembang-tembang populer reggae seperti "Selow", "No Woman No Cry," "Red Red Wine," "Anak Pantai," dan sebagainya. Suasana pengunjung semakin menjadi riuh.
Terakhir, Tony Q Rastafara yang disebut sebagai presiden "reggae" Indonesia menyapa pengunjung festival dengan tembang "Manteman, "Kong Kaling Kong", hingga "Gembir adalah Obat."
Festival Seribu Utara diinisiasi oleh Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Kegiatan ini digelar untuk memajukan sektor pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu Utara.